Ngabuburit Ala Uchiha

126 19 11
                                    

Sebagai anak yang berbakti, Sasuke membantu ibunya membeli takjil sendirian di Pasar ramadhan dekat rumahnya. Pasar itu sangat ramai sekali, banyak orang-orang yang berlalu-lalang membuat Sasuke pusing. Dia mah takut nyasar aja.

Ughh

Mana belanjaannya berat banget lagi, padahal takjil yang dibeli tidak terlalu banyak dan yang bikin berat itu segala macam sayur dan bumbu dapur.

Di tengah keramaian itu, seseorang menabrak Sasuke hingga terjatuh dan sebuah plastik berisi sayur titipan ibunya juga pada jatuh.

"Hah, sialan tuh orang,"keluh Sasuke.

Namun, seseorang berambut orange dengan ciri khas nya yaitu tindik di wajahnya yang membuat penampilannya seperti preman mengulurkan tangannya.

Sasuke menerima uluran tangan itu dan berusaha untuk berdiri, walaupun kaki nya sakit.

"Lo! Waktu itu pernah ke rumah gua kan!?"

"Iya, inget kan gua Pain temen Itachi."

Sasuke hanya mengangguk dan berusaha untuk berjalan, tapi dia malah jatuh lagi. Untung saja Pain menolongnya.

"Hati-hati, yuk lah gua anterin lo balik."

Pain yang melihat Sasuke masih ragu dan tetap berdiri saja, dia langsung menggandeng tangan Sasuke, biar gak jatuh lagi.

"Btw, lo ngapain disini? Lo gak beli takjil juga?"Sasuke memberanikan diri untuk bertanya. Jujur aja, Sasuke agak takut dengan penampilan sangar Pain dan yang dia tahu juga Pain itu orangnya agak mesum pikirannya.

"Kerja dong,"jawab Pain santai sembari memapah Sasuke yang kesulitan berjalan.

Sampai di luar Pasar, dia bertemu dengan nenek Chiyo. Dia ini nenek nya Sasori.

"Pain-kun, biasalah...."ucap nenek Chiyo.

Pain dan nenek Chiyo terlihat sangat akrab sekali. Selain itu, nenek Chiyo juga membawa banyak sekali plastik belanja yang ada di tangannya.

Pain membawa plastik belanjaan itu sampai di tengah jalan yang ternyata si nenek dijemput oleh Sasori. Cucu kesasyangannya sekaligus temannya juga.

"Nih nek, belanjannya."Pain memberikan plastik belanjannya ke nenek Chiyo.

"Arigatou, Pain-kun."

Nenek Chiyo lalu mengambil dompet di tas kecilnya. Ia mengeluarkan beberapa kertas bewarna serta ada bermacam-macam angka yang sangat disukai dan pastinya sangat diinginkan oleh semua orang.

(Pain: bilang aja duit, thor)

"Nih, bayarannya."

"Makasih ya, nenek Chiyo."

"Sama-sama."nenek Chiyo lalu menaiki motornya Sasori dan memakai helm supaya aman.

"Pain, gua balik ya. Sas, titip salam buat Itachi,"pamit Sasori.

"Iya, Saso. Hati-hati."Pain melambaikan tangan ke Sasori.

"Okedeh, nanti gua bilang ke nii-san."

Lanjut jalan lagi, sekarang dia sudah mengerti pekerjaan Pain sekarang dan dia merasa sudah salah menilai Pain.

"Pain, gua minta maaf ya."

"Lah ngapa? Lo kan gak salah apa-apa?"tanya Pain.

"Gua salah nilai lo, sangka gua lo tuh...."

"Jahat?"

"Ya, semacam itu."

"Hahaha, santai aja kali Sas. Udah ah, gak usah bahas itu. Mending bahas yang lain."

Uchiha FamilyWhere stories live. Discover now