Part 6 - Kenapa sulit untuk bahagia?

6.8K 898 252
                                    

Hai, hai, aku balik lagi bareng Shopia dkk.

Ada yang kangen??

Masih pada inget gk???

Tes semangat dulu yuk, say yeeee 👉

Happy reading bestiiie ♥️

Jangan lupa komen yg buanyaaak 😇

Siang ini Shopia akan latihan dengan tim olimpiade kimia. Kaki Shopia melangkah ringan menuju lantai dua di mana ruangan meeting berada. Adnan dewasa sejak tadi terus saja membuntutinya. Arwah yang satu ini memang kurang kerjaan.

"Ngapain sih lo ngikutin gue?" tanya Shopia sebal.

Adnan menghentikan langkah. "Saya ingin memastikan kamu baik-baik saja."

"Kenapa lo nggak cari kesibukan lain aja? Cari kerja kek! Cari duit. Nggak bosen apa jadi hantu terus?"

"Buat apa duit? Saya nggak butuh."

"Oh iya, gue lupa lo itu hantu. Makannya angin!"

"Seingat saya, hari ini saya akan mengantar Alice pulang setelah latihan basket. Kamu harus hentikan itu," jelas Adnan.

Shopia melanjutkan langkah menuju ruang meeting. "Nggak mau, ah. Gue nggak mau sakit hati."

"Tapi ini demi masa depan kita," bujuk Adnan dewasa.

"Maaf, Pak Hantu, mungkin di masa depan kita nikah. Tapi di masa sekarang lo itu cuma mantan gue yang nggak penting dan lagi tergila-gila sama Alice," jelas Shopia penuh penekanan.

"Shopia," bujuk Adnan.

"Berisik! Gue mau latihan untuk olimpiade fisika. Gue butuh konsentrasi tinggi karena udah bolos satu minggu lebih selama sakit. Lebih penting ini dari apapun!" Shopia membuka pintu ruangan meeting.

"Ini alasan kita bertengkar sejak dulu. Kamu tidak pernah menomor satukan saya."

Perkataan Adnan dewasa mencubit sudut hati Shopia. Rusaknya hubungan mereka bukan hanya karena Adnan semata, tapi juga karena sikap Shopia. Mungkin apa yang tidak dapat Shopia berikan, Adnan dapatkan hal itu dari Alice.

"Jangan bicara omong kosong di saat seperti ini!" kata Shopia dengan nada dingin. Ia masuk ke dalam ruangan meeting dan mengabaikan Adnan.

Ada tiga orang di dalam ruangan. Dua teman satu tim Shopia dan satu lagi ada Alice. Untuk apa Alice ada di sini?

"Shopia?" ujar murid perempuan yang merupakan rekan satu tim Shopia, namanya Helen.

"Lo ngapain di sini, Alice?" tanya Shopia to the point.

"Gue latihan untuk olimpiade fisika," jawab Alice dengan nada lirih, terkesan takut.

"Apa? Maksudnya apa ini?" Shopia minta penjelasan. Seingat Shopia setiap tim hanya terdiri tiga orang. Tim fisika diwakili oleh Shopia, Helen, dan Ruri.

"Alice ditunjuk Pak Burian untuk gantiin lo," jelas Helen.

"Gantiin apanya?! Gue nggak ngerasa ngundurin diri dari tim ini! Enak aja gue ditendang gitu aja!" pekik Shopia emosi.

Ketiganya terdiam.

"Keluar lo dari sini!" tunjuk Shopia pada Alice.

"Ini perintah Pak Burian. Besok jadwal olimpiade, sementara lo nggak pernah latihan selama satu minggu," balas Ruri.

"Gue sakit! Lagi pula nggak ada konfirmasi dari Pak Burian kalau gue bakal digantikan." Shopia masih tidak terima.

"Gue yang minta untuk nggak kasih kabar ke elo. Gue cuma nggak mau nambah pikiran lo yang lagi sakit. Maaf kalau gue salah, Shopia." Alice menunjukkan wajah penuh rasa bersalah. Siapapun yang melihatnya pasti akan merasa iba.

Kisah Sedih Di Hari MingguWhere stories live. Discover now