Part 33 - Balikan

6.3K 791 609
                                    

Haaaaai, aku balik lagi karena target di part sebelumnya udah tercapai 😍

Spam horeee 👉

Spam lalala yeyeye 👉

Spam nama Shopia 👉

Spam nama Alice 👉

Yang semangat ya komennya supaya aku juga semangaaaat 🤗

‼️ Tandai typo ‼️

Happy readiiiing ❤️

Tapi sebelum itu aku mau promosi dulu salah satu karya aku yg di jadikan series. Soon di VIU 🥰
Ramaikan di semua sosmed kalian yaa ♥️
👇

 Soon di VIU 🥰Ramaikan di semua sosmed kalian yaa ♥️👇

Йой! Нажаль, це зображення не відповідає нашим правилам. Щоб продовжити публікацію, будь ласка, видаліть його або завантажте інше.

.
.
.
.
.
.

Kamu segalanya untukku.
______

"Kenapa kamu minta putus?" Adnan membawa Alice ke tempat yang lebih sepi. Di ujung koridor kelas 12 tepatnya.

"Alice, jawab!" sentak Adnan.

Alice enggan menatap mata Adnan. Dia lebih memilih melabuhkan pandangan pada Adnan dewasa yang posisi berdirinya sepuluh meter di belakang Adnan remaja.

"Aku tahu siapa jodoh kamu," jawab Alice apa adanya.

"Kamu percaya kata-kata hantu itu?" Adnan remaja menatap dengan sorot mata tak percaya.

"Iya!" Alice memberanikan diri untuk melihat pada kedua mata Adnan.

"Kamu bodoh ya?!"

"Jangan sebut pengorbanan aku ini bodoh, Adnan! Aku ngelakuin semua ini demi kamu. Agar kamu tetap hidup," jelas Alice dengan nada dalam.

"Hidup dan matiku itu urusanku," debat Adnan.

Mata Alice berkaca-kaca. Semua tentang Adnan memenuhi setiap sudut ingatannya. Ingatan saat mereka pertama kali bertemu. Ingatan bagaimana Adnan menjaganya dari gosip buruk tentang dia yang anak seorang palakor. Tentang Adnan yang yang selalu mau berbagi cerita padanya.

Apa tidak bisa Adnan untuk dirinya saja?

"Adnan, mau putus! Aku tahu kamu juga nggak sesayang itu sama aku. Aku tahu ada Shopia juga dalam hati kamu." Alice bukan orang bodoh yang tidak tahu bagaimana perasaan Adnan

"Aku yang nggak mau putus!" Adnan tidak terima dengan keputusan sepihak Alice.

"Kita memang ditakdirkan jadi teman. Cuma sebatas itu." Air mata Alice jatuh. "Aku kembalikan kamu ke Shopia."

Kisah Sedih Di Hari MingguWhere stories live. Discover now