Part 27 - Dulu

5K 657 353
                                    

Haaaaai, aku balik lagi karena target di part sebelumnya udah tercapai 😍

Spam horeee 👉

Spam lalala yeyeye 👉

Spam nama Shopia 👉

Spam nama Alice 👉

Yang semangat ya komennya supaya aku juga semangaaaat 🤗

‼️ Tandai typo ‼️

Happy readiiiing ❤️

Harusnya dulu aku lebih memperhatikan hal-hal kecil tentang kamu.
Aku menyesal karena terlalu acuh dan cuek.
______

Mata Adnan menyipit tajam kala ia tak sengaja melihat Shopia datang bersama Raka. Mantan pacarnya itu dengan tenang duduk diboncengan motor Raka. Pemandangan pagi yang sangat mengganggu.

Shopia turun dari atas motor Raka. Sebelum mulai melangkah ia rapikan seragamnya terlebih dahulu. Memastikan bahwa dia cukup cantik untuk membuat Adnan menyesal.

Ah, kenapa jadi Adnan lagi?!

"Ingat ya, jangan ada yang sampai tahu kalau kita pacaran, kecuali Adnan," peringat Shopia.

Raka berdecak sebal. "Gue ngerasa benar-benar dimanfaatkan di sini."

"Dari awal kan niat lo cuma mau bantu gue." Shopia memperjelas.

"Iya! Lagi pula gue nggak sesuka itu sama lo. Jangan gede rasa." Raka melangkah terlebih dahulu.

Shopia mengekor dari belakang. Ponsel yang ada di saku celana abu-abu Raka bergetar. Ada chat masuk.

Terri Teman TK
Pagi Raka!
Awali hari dengan sarapan, jangan harapan

Tanpa sadar Raka tersenyum kecil membaca pesan masuk dari Terri. Jarinya bersiap untuk mengetik pesan balasan, tapi perkataan Shopia menginterupsi terlebih dahulu.

"Lebar bener tuh senyum. Senang ya dapat chat penuh perhatian dari teman semasa embrio," sindir Shopia.

"Senanglah! Maklum aja nggak dapat perhatian dari pacar sendiri. Mana nggak diakui lagi." Perkataan Raka tepat sasaran. Sengaja menyindir Shopia.

Sip

Seperti itu balasan yang Raka berikan untuk Terri.

"Lo benar-benar ngebalas chat dia?" tanya Shopia dengan nada tidak percaya.

"Kan gue balasnya singkat." Raka membela diri.

"Tebar pesona!" omel Shopia.

Raka menghela napas jengah. Apa salahnya dia balas? Balasan Raka juga tidak berlebihan.

"Ehem!"

Terdengar suara deheman dari arah belakang punggung Raka dan Shopia. Keduanya kompak menoleh. Ada Adnan dan Alice. Wajah Shopia berubah datar melihat kehadiran Adnan.

"Bisa minggir dulu? Kami mau lewat," kata Adnan dingin.

Posisi Shopia dan Raka memang tepat berdiri di tengah koridor barisan kelas 12.

Kisah Sedih Di Hari MingguOù les histoires vivent. Découvrez maintenant