Part 32 - Putus

6.6K 744 690
                                    

Haaaaai, aku balik lagi karena target di part sebelumnya udah tercapai 😍

Spam horeee 👉

Spam lalala yeyeye 👉

Spam nama Shopia 👉

Spam nama Alice 👉

Yang semangat ya komennya supaya aku juga semangaaaat 🤗

‼️ Tandai typo ‼️

Happy readiiiing ❤️

Tapi sebelum itu aku mau promosi dulu salah satu karya aku yg di jadikan series. Soon di VIU 🥰
Ramaikan di semua sosmed kalian yaa ♥️
👇

Aku tidak sebaik yang kamu pikirkan,Tidak seburuk yang kamu bayangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku tidak sebaik yang kamu pikirkan,
Tidak seburuk yang kamu bayangkan.
______

"Gue mau putus dari Adnan." Itu kalimat pertama yang keluar dari bibir Alice.

Sekarang Shopia dan Alice berada di salah satu kafe yang tidak jauh dari sekolah mereka. Shopia menyetujui ajakan Alice untuk bertemu setelah pulang sekolah hari ini.

Sejak Alice berdebat dengan Adnan dewasa di lorong rumah sakit, ia tidak dapat untuk masa bodoh terhadap masalah masa depan. Dilema antara ingin egois dan tetap bersama Adnan tapi laki-laki itu akan mati. Atau melepas Adnan.

"Gue nggak peduli lo mau putus dari Adnan atau enggak," sahut Shopia yakin.

Alice menarik satu ujung bibirnya. "Lo mungkin nggak peduli. Tapi gue peduli! Gue peduli sama Adnan. Sangat peduli. Gue nggak mau dia mati."

Shopia tertawa miris dalam hati. Ia menerka Adnan dewasa telah mendatangi Alice. Jadi bukan dia lagi satu-satunya untuk Adnan dewasa.

"Kalau lo mau berkorban untuk Adnan jangan libatkan gue!" Shopia sudah bertekad untuk menjauh dari Adnan.

"Ini tentang lo dan Adnan. Tentang masa depan kalian juga. Lo jangan egois dengan bersikap acuh begini. Di sini gue yang paling sakit hati karena harus melepas seseorang yang gue sayang," jelas Alice dengan nada menggebu.

Alice bertindak layaknya pahlawan.

"Gue nggak minta lo untuk melepas, Adnan!" Shopia tidak terima ia di sudutkan. "Kalau lo mau tahu lebih banyak soal masa depan. Biar gue kasih tahu agar lo stop bersikap paling patah hati di sini."

Alice menatap mata Shopia yang penuh amarah. Terlihat jelas ada kebencian di mata Shopia. Ada luka juga.

"Lo! Lo penyebab hancurnya rumah tangga gue dan Adnan. Di masa depan lo yang ganggu kehidupan kami. Adnan nggak akan bisa lepas dari lo, Alice! Lo itu perebut suami orang," tuduh Shopia.

Kisah Sedih Di Hari MingguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang