Part 10 - Bukan Penyanyi Tulus

5.2K 646 311
                                    

Tes semangat dulu. Spam Aaaaaa 👉

Spam nama kamu 👉

Spam nama Shopia 👉

Ada pendukung Alice di sini?

Tandai typo 🤗

Tim hore jangan lupa ramaikan setiap kolom komentar 🥰

Happy reading ♥️

Tidak akan kau temukan lagi manusia yang lebih tulus dariku dalam hal mencintaimu.
______

Tubuh Alice menegang mendengar bisikan di telinganya. Ia coba untuk mengabaikan bisikan itu, dan juga mengabaikan bayangan yang sering bergerak seperti angin lalu menghilang begitu saja.

Otak Alice tidak dapat bekerja dengan baik. Hantu mirip Adnan? Lucu sekali!

"Chai, lo ngapain sih? Serius amat liatin HP?" tanya Renjun yang jengah akan kekosongan pembicaraan di meja mereka. Jam istirahat ini harus diisi dengan diskusi membahas isu-isu politik. Canda politik, otak Renjun pasti tidak akan nyampe.

"Gue lagi war sama fandom sebelah,  ngebela blcakpink adalah harga mati," jawab Chai serius. Random sekali laki-laki yang satu ini.

"Blackpink nomor satu."

"Blackpink tidak ada duanya."

"Blackpink in your area."

"Ingat kata Lisa, kita beda sampai ke tulang."

Dengan berapi-api Chai membalas semua komentar jahat mengenai girl group kesayangannya.

"Blink, fighting!" Deklarasi Chai dengan kuat. Chai menyemangati dirinya sendiri.

"Haduh." Jo menghela napas melihat tingkah Chai. "Kasihan. Mana masih muda lagi."

"Biarin aja!" tegur Renjun.

"Oh, iya. Alice!" seru Jo.

Alice tidak menyahut. Tatapan mata perempuan itu terlihat kosong.

"Alice!" tegur Jo sekali lagi.

Alice tersentak. Dia tersenyum kagok pada semua teman-temannya. Terutama pada Adnan yang entah sejak kapan bergabung dengan mereka.

"Lo kenapa sih? Bengong terus?" tanya Chai.

"Kamu sakit?" Kini giliran Adnan yang bertanya.

Alice menggeleng sebagai jawaban. Dia tidak mungkin mengatakan pada semua orang tentang apa yang baru saja dia lihat. Mereka pasti tidak akan percaya.

"Gue hampir lupa, Alice. Tadi ada anak kelas sebelah nitipin ini buat lo." Jo menyodorkan amplop warna pink pada Alice. Ada simbol hati di tengahnya.

"Cieeee, sekarang ada yang punya penggemar rahasia. Uhuy," goda Renjun.

"Alice dapat surat cinta!" Chai dengan gesit menarik amplop itu dari tangan Jo.

Pipi Alice berubah merah karena godaan teman-temannya. Alice menyempatkan diri untuk melirik ekspresi Adnan. Cowok itu juga balas menatapnya. Alice tidak dapat mengartikan arti tatapan Adnan.

Adnan cemburu?

"Jaman sekarang masih pakai surat cinta. Pangeran berkuda putih lo?" seloroh Chai seolah pemilik surat ada di depannya.

Kisah Sedih Di Hari MingguWhere stories live. Discover now