Part 24 - Dia, Bukan Aku

5.3K 724 327
                                    

Hai, aku balik lagi untuk memenuhi janji update

Mana nih yg bilang aku sering PHP? 🤣🤣

Aku gk PHP kan? Target udah terpenuhi langsung up 😉

Tes semangat dulu, ketik Aaaaaaa 👉

Jangan lupa koreksi typo ❤

Dimata kamu, hanya dia yang mengerti tentang kamu.
Bukan aku.
_______

Shopia duduk selonjoran di lantai, dia saat ini berada di gudang belakang sekolah. Tempat pertama kali ia bertemu dengan Adnan dewasa.

Adnan dewasa muncul bersama angin yang berhembus. Dia jongkok di sisi Shopia.

"Kamu sedih lagi? Karena saya?" tanya Adnan dewasa.

Haruskah Shopia menjawab dengan kamu nanya?

Ah, Shopia malas bercanda dengan hantu tampan ini.

"Bisa nggak sih lo masuk ke tubuh Adnan. Terus berbuat baik ke gue," ungkap Shopia frustasi.

"Apa?"

"Lo keluar dari drama hanya karena Alice bukan lead female. Lo nggak mikir gimana perasaan gue?!" tanya Shopia kesal.

"Bukan karena Alice saya keluar dari drama. Tapi saya keluar karena tidak ingin membuat kamu sakit hati. Setiap saya berada di sisi kamu, sebanyak itu pula saya menyakiti kamu. Itu alasan saya keluar dari drama sekolah," jelas Adnan dewasa.

Apa Shopia harus percaya semua kata-kata bullshit yang Adnan dewasa katakan?

Mata Shopia mencari mata Adnan dewasa. Dia fokuskan matanya di sana. Menatap dalam dan hanyut.

"Gue mau bersandar di bahu lo," kata Shopia sedih.

"Untuk sekarang saya tidak bisa melakukan itu. Bagaimana kalau di bahu Iren saja? Mau?" hibur Adnan dewasa.

Shopia menggeleng dengan wajah memelas. Ia tarik ingusnya yang akan jatuh.

"Omong-omong di mana Iren? Tadi dia ngikutin gue dari belakang pas keluar dari aula. Kenapa sekarang hilang?" tanya Shopia bingung.

Kalian nanya dimana Iren?

Kalian bertanya-tanya dimana Iren?

Di sinilah Iren sekarang, berada di kelas Alice yang sedang bersiap-siap untuk latihan pidato. Iren ada di sini untuk melabrak Alice.

"Sini lo." Iren langsung menghampiri meja Alice. Ia tarik perempuan itu untuk bangun dari posisi duduknya.

Alice coba melepaskan diri.

"Lo nggak punya hati sebagai perempuan?!" bentak Iren.

Adnan yang melihat keributan itu langsung maju. Dengan cekatan menarik Alice ke belakang punggungnya. Seperti biasa, Adnan selalu ada untuk melindungi Alice.

"Ini nih, binatang yang selalu berlagak sok pahlawan. Padahal nggak sadar diri udah nyakitin hati perempuan lain," maki Iren tepat di depan wajah Adnan.

"Terserah lo mau maki gue seperti apa. Asal jangan sentuh Alice!" Adnan memperingati dengan wajah serius.

Iren tersenyum miring. Dia yang bukan siapa-siapa mendengar pembelaan Adnan pada Alice sakit hati, apalagi Shopia.

"Dengar, mulai sekarang nggak ada yang boleh ganggu Alice karena Alice sekarang adalah pacar gue!" beritahu Adnan pada semua orang yang ada di kelas mereka.

Kisah Sedih Di Hari MingguWhere stories live. Discover now