Part 19 - Lead Male and Female

5.2K 671 310
                                    

Hai hai aku balik lagi. Masih inget cerita ini?

Buat yang udah lupa boleh baca beberapa part sebelumnya 😊

Tes semangat dulu, ketik Aaaaa 👉

Happy reading ❤️

❌️ Awas ada typo ❌️

Bukan waktu yang menyembuhkan
Tapi diri sendiri yang semakin kuat.
____

"Piip-piiip-piiiip calon mantu." Renjun berteriak di sepanjang koridor sekolah yang ia lewati. Membuat murid lain melirik ke arahnya.

"Eh, Gundul! Lo bisa kalem gak? Kita jadi bahan perhatian nih!" tegur Chai sebal.

"Kan kita artis SMA Panca Dharma. Wajarlah jadi pusat perhatian." Renjun tidak mau kalah.

"High school in Jakardaaah," dendang Jo.

"Alice!" Bu Artha memanggil Alice. Guru matematika yang paling paling modis, salah satu panitia untuk acara anniversary sekolah.

"Iya, Bu?" Alice menoleh dengan senyuman.

"Ibu dengar kamu pernah memangkan olimpiade kimia," ujar Bu Artha.

"Iya pernah, Bu. Saya yang ngajarin Alice waktu itu," jawab Jo dengan semangat.

"Yang ditanya Alice!" Renjun meninju bahu Jo.

Bu Artha tertawa renyah melihat tingkah Jo. "Oh iya, Alice. Kamu mau mengisi pidato di acara anniversary sekolah nanti? Tema pidatonya seputar kasus bully di lingkungan sekolah."

"Kalau tema bully membully sih harusnya dikasih ke Jo, Bu. Soalnya muka Jo mendukung banget buat dibully," seloroh Chai.

Wajah Jo berubah masam. "Gue lagi ya kena."

"Saya mau, Bu," jawab Alice dengan yakin. Jelas ini kesempatan yang bagus untuk semakin menaikkan namanya.

"Oh iya, Adnan! Ibu hampir lupa kasih tahu, kamu bisa isi jadi lead male untuk drama sekolah kita? Lead male dan female yang seharusnya mengundurkan diri karena ada jadwal olimpiade dalam waktu dekat, sementara acara kurang satu bulan lagi," beritahu Bu Artha.

"Tapi saya nggak bakat acting, Bu," kata Adnan jujur.

"Saya aja, Bu!" sela Jo dengan semangat.

"Muka lo gak mendukung untuk jadi pemeran utama di drama sekolah! Udah lo diam aja!" Chai mengingatkan.

"Iyeee!" sahut Jo sewot.

"Adnan, jadi kamu menolak tawaran Ibu?" tanya Bu Artha.

"Memangnya untuk pemeran utama perempuan yang gantiin siapa, Bu?" tanya Renjun.

"Shopia," jawab Bu Artha.

"Wah! Kalau Shopia sih jelas Adnan menolak," kata Chai.

Alice sedikit kaget Shopia mau menerima tawaran menjadi pemeran utama di acara drama sekolah. Jujur, ia juga mau. Lebih baik dia yang mengisi jadi lead female ketimbang harus pidato.

"Bu Artha, gak pernah dengar masalah Shopia dan Adnan yang sering berantem sejak putus?" Jo mengajak Bu Artha untuk bergosip.

Bu Artha meringis. "Oh, Adnan dan Shopia itu mantanan? Saya emang kurang update."

"Harusnya Ibu tawarin lead female ke Alice lebih dulu. Dan untuk cowoknya Adnan, pasti Adnan terima." Renjun menjelaskan.

"Gimana dong Ibu udah nawarin ke Shopia lebih dahulu? Dia sudah terima dan gak mungkin Ibu batalin begitu aja," sesal Bu Artha.

Kisah Sedih Di Hari MingguWhere stories live. Discover now