Part 5

51 5 0
                                    

" Selamat pagi semuanya. " sapa Sienna pelan.

" Sie, tumben ga semangat ? "

" Ahhh... iya Kak Yur. " Sienna menjatuhkan diri di bangkunya.

" Aku ga bisa tidur semalaman. "

" Kenapa ? " Yura dan Yora menghampiri Sienna.

" Selamat pagi Pak Ala yang paling ganteng sedunia. " sapa Sienna sedikit bersemangat saat melihat Ala datang dengan secangkir kopi.

" Buat saya ya Pak ? " Ala yang ditanya hanya melengos.

" Tsk... "

" Ga bisa tidur kenapa ? " tanya Yora.

" Aku mimpi buruk Kak. "

" Makanya kalau tidur itu baca doa. " ujar Yura.

" Yeh.. aku tiap tidur juga baca doa Kak, tapi gatau ya tumbenan banget semalem aku mimpi buruk dan itu serem banget. "

" Mimpi apa emangnya ? " Yora duduk disamping Sienna.

" Mimpi setan Kak. "

" Itu mah biasa Sie. Bunga tidur. " Yura menyahut.

" Tapi Kak asli deh mimpinya nyata banget kayak benar-benar bukan mimpi. Kayak itu setan ada di depan aku betulan. " ujar Sienna heboh.

" Astaga.. " Yura memegang dadanya kaget.

" Iya, iya santai. "

" Hehe maaf Kak. " Sienna nyengir.

" Tapi serius deh itu serem banget Kak. "

" Yaudah nanti lagi kalau kamu tidur lagi, selain baca doa, coba kibrasin kasur plus wudhu, buat penangkal. Kadang memang doa aja ga cukup sih. " saran Yora.

" Iya tuh betul. Yora ini sering juga digangguin, yakan Yor ? " yang ditanya hanya mengangguk.

" Kak Yora sering diganggu setan ? " tanya Sienna tidak percaya.

" Iya, benar. "

" Aku sebenarnya percaya ga percaya sih sama makhluk halus tuh kayak emang iya ya mereka tuh ada di dunia ini ? Soalnya aku ga pernah tuh seumur-umur ngerasain hal-hal ghoib kayak gitu. "

" Terus kamu mau ? "

" Ya, ngga lah Kak Yura, amit-amit jangan sampai. " Sienna mengetuk kepalanya lalu mengetuk meja.

" Ya, makanya jangan ngomong gitu. "

" Tapi emang benar Kak aku ga pernah ngalamin, jangan sampai sih."

" Tapi Sie, mereka itu ada. "

Tet... Tet..

Suara bel masuk berbunyi dan membuat mereka terpaksa harus mengakhiri obrolan pagi itu.

" Yaudah Sie, lanjut jam istirahat aja. "

" Oke Kak. "

Obrolan pun berakhir, mereka kembali ke meja masing-masing. Sienna pun menarik kursinya untuk mendekat ke Ala.

" Pak Ala. " Sienna mentoel-toel kecil tangan Ala.

" Hm. "

" Pak Ala, percaya ga sama makhluk ghoib ? " Ala yang di tanya seperti itu hanya menolehkan kepalanya dan menatap Sienna datar.

" Hehehe... iya Pak ini saya mau kerja. " Sienna pun kembali ketempat semula dan memulai pekerjaan.

" Baru ditanya gitu aja nampilin muka sangar, gimana kalo gue nanya tentang hubungannya sama Bu Hera, bisa-bisa di penggal kali pala gue. " gerutunya pelan.

" Ngomong apa kamu ? "

" Eheheh.. ga ngomong apa-apa kok Pak Ala yang super duper baik hati. Hehe.. masih pagi Pak, enak kan ngopi daripada ngomel ehehe.. "

" Sienna.. "

" Apa Pak Ala sayang ? "

" Kamu ke lantai 3 ambil kardus kosong di gudang sekarang !! "

" Buset.. saya ke gudang sendirian Pak ? "

" Terus harus sama saya ? "

" Boleh. "

" Sienna.. " tekan Ala.

" Iya Pak iya, ini saya ke gudang sekarang. " Sienna pun bangkit dari tempat duduknya dan berjalan menaiki tangga ke lantai 3.

Lantai 3

" Wah.. gelap banget nih lantai, tapi enak sih adem, remang-remang gimana gitu. Tapi apa mereka ga pusing apa yak, kerja gelap-gelapan kayak gini. " Gumamnya pelan.

" Permisi Pak, Bu. Saya Sienna, anak magang di lantai 2, saya mau tanya gudangnya disebelah mana ya ? "

" Itu di sana. " tunjuk salah satu karyawan disana ke arah pintu di samping meja mereka.

" Oh iya baik, terimakasih. " Sienna pun berjalan ke arah pintu gudang dan membukanya perlahan. Takut-takut ada hal mengejutkan di balik pintu itu.

" Wah.. ga seserem itu ternyata gudangnya. Huummm... " Sienna menghirup dalam-dalam aroma gudang tersebut.

" Aku suka aromanya. " Sienna pun mencari kardus kosong pesanan Pak Ala.

" Oiya, Pak Ala minta kardus berapa ya ? Nanti gue bawain satu salah lagi. Gue bawa tiga aja kali ya ? Yaudah lah tiga aja. " dia yang nanya, dia yang jawab sendiri. Sienna, Sienna.

Sienna pun mengangkat kardus kosong itu dengan cara ditumpuk tiga ke atas lalu membawanya kembali ke lantai dua. Sebenarnya ia sedikit kesulitan saat membuka pintu karna membawa tiga kardus ini.

Brak..

Semua orang terkejut dan menoleh ke arahnya. " Heheh.. maaf ya semuanya. Maaf Pak Ala yang ganteng, saya sedikit kesulitan membawa tiga kardus kosong ini eheheh... "

" Siapa yang nyuruh kamu bawa tiga ? saya hanya minta satu. "

" Bapak hanya minta satu ? " dan Ala hanya mengangguk.

" Bapak kenapa gabilang kalo hanya minta satu ? " Sienna tersenyum miris.

" Kamu ga nanya. "

" Pak.. " Sienna tertekan.

" Sekarang kamu kembalikan lagi dua kardus ini ke gudang. "

" Ga bisa di taruh disini aja Pak ? "

" Hm. "

" Tapi Pak ? "

" Sekarang Sie. " Sienna hanya bisa menghela nafas.

" Gini amat dah nasib anak magang. " gerutunya pelan sambil berjalan ke gudang.

***

Hallooo gaiss gimana kabar kalian ??

Masih nungguin kelanjutan ceritaku gaa ???

Maaf yaa kali ini pendek partnya..

Diusahakan di part selanjutnya lebih panjang ehhehe

Semoga gaada yang bosen baca ceritaku yaa ^^

Jangan lupa like, komen dan share yaa

Happy Reading ^^

Seutas BatasWhere stories live. Discover now