Part 7

54 4 0
                                    

Sesampainya di rumah Sienna segera berjalan ke arah kamarnya. Ia ingin segera menyantap masakkan yang sudah di buat oleh sang bunda. Saat ia sedang membuka pintu kamarnya, ia seperti merasa sedang di awasi oleh seseorang. Segera ia melihat keseluruh penjuru ruangan tapi ternyata tidak ada siapapun. Lalu ia memutuskan untuk masuk ke kamarnya dan segera mandi.

Karna sudah dua hari ia tidak keramas rambutnya terasa gatal dan lengket. Ia pun menyalahkan shower dan membiarkan air mengalir melewati kepalanya dan seluruh tubuhnya.

" Ahh.. segarnya. "

Ketika sedang keramas ia merasa suhu kamar mandi terasa lebih dingin dibandingkan sebelumnya, sehingga membuat ia bergidik karna bulu kuduknya berdiri semua. Ia memijit pelan kepalanya menikmati setiap pijitan yang ia keluarkan berharap dapat menghilangkan penat di kepalanya itu.

Plok

" Eh.. " Ia terkejut dan menengok kebelakang seraya memegang bokongnya.

" Siapa itu ? siapa yang menepuk bokong gue ? " matanya melotot dan mengedarkan keseluruh kamar mandi.

Tidak ada siapapun di kamar mandinya hanya ia seorang diri. Lalu siapa yang menepuk bokongnya tadi ? tidak, ia tidak merasa sedang berhalusinasi. Sangat jelas sekali bokongnya di tepuk bahkan bersuara cukup nyaring. Astaga apa ini ?

Karna sudah di liputi rasa takut, segera ia percepat proses mandinya dan menceritakan apa yang ia alami kepada bundanya.

" Sialan. Siapa sih itu ? ga mungkin kan gue halu ? orang jelas-jelas kok bokong seksi gue di tepuk, kenceng banget lagi. " gerutu Sienna di depan cermin.

Sienna sudah menyelesaikan ritual mandinya dan saat ini sedang berpakaian. Tapi ia merasa sedang di awasi lagi saat ini. Seperti ada CCTV di kamarnya.

Karna ia sudah ketakutan segera ia turun kebawah dan menemui bundanya. " Bund. "

" Ayo sayang makan. Mumpung masih hangat sayur asemnya. "

Sienna hanya mengangguk dan duduk di kursi meja makan. Rasa takut yang tadi datang seketika hilang saat melihat makanan yang tersaji di hadapannya. Bundanya lalu mengambilkan piring berserta lauk pauknya. Sienna tersenyum senang karna bundanya benar-benar memasak makanan kesukaannya. Ada sayur asem, sambel, ikan asin dan lauk pauk lainnya.

" Gimana ? Enak ga Sie ? "

" Masakan bunda always the best bund. Ga pernah gagal. Duh kayaknya berat aku bakal naik lagi deh nih. Malam ini aku mau makan yang banyak sampai begah. "

" Bisa aja kamu Sie. " bundanya tertawa malu-malu.

" Beneran bund. Ini top markotop banget bunda astaga. Ga ada duanya. Bunda kalo ikut master chef pasti bakal juara 1 deh. Yakin aku. "

" Hahah kamu nih bisa aja. "

" Oya, bunda ga makan ? " tanya Sienna sambil menyuapkan sesendok nasi kedalam mulutnya.

" Bunda udah makan tadi. "

" Yah bunda kenapa ga makan bareng aku aja sih. "

" Kamu lama bunda udah kelaparan. Jadi bunda makan duluan deh. "

" Huhu sayang banget. Yaudah aku habiskan semua ya bund. "

" Iya sayang. Habiskan dehh. Makan yang banyak ya sayang. Habis itu kamu istirahat deh. Pasti capek banget kan hari ini. " Sienna hanya mengangguk dengan mulut yang penuh dengan makanan dan Bunda Sienna mengelus sayang kepala anaknya itu.

***

Sebelum tidur Sienna berinisiatif menghubungi managernya itu. Ia baru mendapatkan nomor pria itu tadi siang dari orangnya langsung. Awalnya memang tidak di kasih tapi bukan Sienna namanya jika tidak banyak alasan untuk mendapatkan itu.

Seutas BatasUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum