Part 10

44 3 0
                                    

" Aish sialan !! " Sienna mengusap air matanya yang sudah mengering dibagian pipinya dan menyeka ingus yang keluar dari hidungnya.

" Bisa-bisanya pak Ala tega mau pindahin gue ke divisi lain. Maksudnya apa coba ? Dia bilang gue gak professional padahal mah dianya sendiri yang gak professional. Apa salahnya gue suka sama dia. Harusnya dia bersyukur bisa di sukain sama cewe secantik, seimut dan seseksi gue, aneh banget malah masih ngejar bu Hera yang jelas-jelas gak mau sama dia. Pak Ala gak mikir apa ya, umurnya udah makin tua harusnya udah gak usah pilih-pilih lagi. Syukur-syukur ada yang mau dan tahan buat sama dia yang galaknya aja melebihi singa betina yang lagi haid. " Sienna mengerang kesal.

" Gue gak mau tau, gimana pun caranya gue harus dapetin pak Ala, walaupun itu hanya mimpi. Gue gak peduli, gue harus dapetin manager galak satu itu hohoho.. "

Sesampainya Sienna di halte bus, Sienna menoleh ke kanan dan kiri untuk melihat apakah angkot yang biasa ia gunakan sudah ada atau belum dan ternyata dari jarak yang cukup jauh pun angkot itu belum ada.

" Padahal masih sore baru jam 20.30 tapi kenapa gak ada angkot yang lewat ya ? biasanya juga ada deh. " ujarnya sambil memeluk tubuhnya sendiri.

Udara malam ini sangat dingin hingga menusuk ke tulang, padahal Sienna sudah pakai lengan panjang yang di balut dengan jaket.

Tapi kenapa masih dingin ya ? apa mungkin karna baru selesai hujan ? , ia bermonolog.

Tik ~ Tik ~ Tik ~ Byurrr ~ /suara hujan/

" Oalah jancok !! malah ujan lagi, anjir udah mau jam sembilan kenapa masih belum lewat sih angkotnya? Kemana kali, gak mau duit apa yak abang-abangnya ? " umpatnya secara tidak sengaja.

Memang Sienna ini mulutnya sangat amat lembut ya jika berbicara, jadi tidak heran sewaktu-waktu ia akan mengeluarkan kata-kata mutiara dari bibir seksinya itu.

" Apa gue pesen ojol aja kali yak ? " Sienna melihat jam di handphonenya.

" Asu!! Udah jam sembilan lewat cok. Udah mah batre low terus ujannya gede banget lagi. Ini pasti gak ada nih angkot yang lewat, mana mahal banget lagi harga watcar nya. Yaudah lah anjir mau gimana lagi, naik watcar itu jalan satu-satunya biar gue bisa pulang. Gak mungkin kan anjir gue nginep di sini, gila kali. " Sienna pun memutuskan untuk memesan watcar agar ia bisa pulang walaupun ia terus ngedumel.

" Anjir mana masih jauh lagi ojolnya.  Ini juga dingin banget buset udah kayak musim dingin di korea. Ini mah gue gak usah jauh-jauh buat ngerasain musim dingin yak, tinggal berdiri aja di depan rumah nanti juga berasa lagi di korea. " Sienna mengeratkan jaket yang ia kenakan.

Tuk ~~

" Aduh anjing sakit banget. Apaan nih ? " ia mengambil benda yang tadi mengenai kepalanya.

" Anjir batu cok. Kok bisa ? maksudnya siapa ini anjir yang nimpuk gue pake batu. Keluar lo !! " teriak Sienna di derasnya air hujan.

" Siapa anjing yang nimpuk gue !! kalau berani keluar sini. Bisa-bisanya nimpuk gue pake batu. Anjir mana berdarah lagi. " ujar Sienna sambil menyeka darah yang keluar dari kepalanya itu.

" PENGECUT LO !! " lagi-lagi Sienna berteriak sambil mengumpat.

" Sial banget gue hari ini. "

Setelah menunggu hampir setengah jam akhirnya ojol yang ia tunggu-tunggu sampai juga. " Dengan mba Sienna ya ? "

Sienna yang sudah kepalang kesal hanya menjawab seadanya. " Iya. "

" Maaf ya mba, mas lama nunggunya. Soalnya jalanan banyak yang banjir dan macet jadi agak lama datangnya. "

Sienna yang sedang fokus mengelap darah yang keluar dari kepalanya tidak menghiraukan ucapan sang supir, ia hanya mengangguk sebagai tanya jawaban.

Pak supir yang merasa aneh dengan penumpang yang ia bawa saat ini hanya dapat diam dan sesekali melihat ke belakang dari kaca di atas langit-langit mobil.

" Ini mba, siapa tau perlu tissue. " pak sopir itu menyodorkan box tissue saat melihat Sienna terus menerus menyeka darah yang keluar.

" Mba gak mau saya antar ke rumah sakit aja ? kayaknya lukanya dalem mba, soalnya darahnya keluar banyak banget. "

" Gapapa pak nanti saya kompres aja dirumah. Terimakasih pak tissuenya. "

" Oh ya ya mba. "

15 Menit Kemudian ~~

" Sudah sampai mba, mas. " pak supir pun menoleh kebelakang.

" Oh iya pak. Ini bayarannya pak. " Sienna menyodorkan uang.

" Mba maaf ini lancang, tapi mba manusia kan ? " Sienna yang mendengar pertanyaan tidak masuk akal itu mengerutkan keningnya.

Ya jelaslah gue manusia. Lo pikir gue bidadari ? , gerutunya.

" Ya saya manusia lah pak. Emang bapak pikir saya bidadari ? "

" Oh heheh maaf mba soalnya darah mba keluar mulu, saya agak parno mba. Maaf ya mba. " ujar pak sopir tidak enak.

" Si bapak aneh-aneh aja deh. Yaudah terimakasih ya pak. "

" Iya mba. Eh mba sebentar. " panggil sopir saat Sienna mau melangkah masuk ke dalam rumah.

" Apalagi pak ? " Sienna sudah di titik tersabarnya untuk tidak mengomel. Ia ingin cepat-cepat beristirahat, ia sudah lelah.

" Anu itu mba, masnya tolong di obati juga ya atau lebih baik di bawa kerumah sakit. Saya gak tega liat mata sebelah kirinya keluar darah terus. Ya sudah saya permisi mba. " pak sopir pun pergi dari hadapan Sienna. Sienna yang mendengar itupun hanya mengerutkan keningnya dan menggelengkan kepala lalu masuk ke dalam rumah.

" Assalamualaikum. Bunda Sie pulang. " Sienna mengetuk pintu rumahnya, karna memang lewat dari jam 9 malam, pintu rumah sudah di kunci dari dalam, takut bunda ketiduran dan lupa mengkunci pintu.

" Wa'alaikumsalam. Ya ampun Sienna itu kenapa kepala kamu nak ? " raut wajah bunda khawatir saat melihat darah yang mulai mongering ada di pelipis wajah Sienna.

" Gapapa bund. "

" Gapapa apanya. Ini darah banyak banget. Ayo duduk-duduk, biar bunda obati. " bunda pun mengambil kotak P3K yang di simpan di atas nakas.

" Kok bisa sampai berdarah kayak gini sih Sienna. Kamu berantem sama siapa di kantor ? " ujar bunda sambil mengobati luka anaknya.

" Siapa yang berantem si bund. Ini juga Sienna gak tau, orang lagi nunggu angkot di halte tiba-tiba ada yang nimpuk Sie pakai batu kecil, Sie juga gak tau kalau darah yang keluar banyak banget. "

" Apa kita ke rumah sakit aja nak ? takutnya lukanya dalam terus perlu di jahit. " ucap bunda dengan wajah khawatirnya.

" Aduh bunda Sie gapapa. Udah, di obatin seadanya aja. Sienna capek banget bund hari ini, bahu sama punggung Sienna berat banget. " ujar Sienna sambil memijit pelan bajunya.

" Masih belum sembuh juga Sie ? apa mau ke tukang urut ? "

" Gak usah bunda, gapapa. Udah kan bund ? Sienna mau mandi terus tidur. Capek banget. " bundanya hanya mengangguk dengan muka khawatir, sedangkan Sienna sudah masuk ke dalam kamar.

***

Ya ampun setelah sekian lama akhirnya aku up juga part ini heehehe
Masih pada nungguin aku kannnn😝 yuhuuuu enjoyy ya gaiss bacanyaa
Jangan lupa like komen dan share yaaaa

Seutas BatasWhere stories live. Discover now