Part 3

19 1 0
                                    

" Dok bagaimana keadaan teman saya ? " Yora bertanya kepada dokter yang sedang memeriksa Yura. Malam ini dokter berkunjung cukup larut sekitar jam delapan malam karena jadwalnya penuh seharian jadi baru sempat berkunjung ke tiap ruang pasiennya.

" Bagus kok keadaannya. Sudah tidak mual lagi kan ? atau masih ada keluhan lain ? " dokter paruh baya itu bertanya kepada Yura seraya menggantungkan stetoskop di lehernya.

" Sudah lebih baik kok dok. Tidak ada keluhan lain. "

" Good. Karena sudah tidak ada keluhan lagi dan juga sudah cukup lama ya di Rumah Sakit ? sudah berapa hari? hampir seminggu ya? karna lama di IGD ? " Yura mengangguk sebagai balasan. " Kalau begitu bisa dipastikan besok sudah boleh pulang. Mau pulang secepatnya bukan? "

" Iya dok saya gak betah disini. Sepertinya saya akan gila jika terlalu lama di ruangan ini. " dokter paruh baya yang bernama Andreas itu hanya tersenyum jenaka.

" Baik kalau begitu saya permisi. "

" Silahkan dokter. "

Setelahh kepergian dokter Yora kembali duduk di bangku yang sudah disediakan untuk pendamping pasien.

" Syukur deh kamu besok udah boleh pulang. "

" Iya Alhamdulillah. Oh iya Bu Hera jadi dateng? ini udah agak malem gak si? apa gak jadi? "

" Sebentar. Halo iya Bu? Oh udah di depan ya Bu? Iya iya saya ke depan. " setelah panggilan terputus Yora bersiap ke depan untuk menjemput HRD dan Managernya itu. " Aku ke depan dulu ya. Bu Hera sudah di depan. "

Yura mengangguk. " Oke. Jangan lama-lama ya, gue takut. " Yora mengangguk.

Selang lima menit mereka datang dengan Hera dan Ala yang membawa buah-buahan segar dan beberapa makanan untuk anak buahnya itu. Kening Hera mengerut dengan raut tidak suka ia berbisik pelan ke Yora. " Kamu yang menahannya ya? " dan Yora hanya tersenyum tidak enak sambil mengangguk.

" Iya Bu. "

" Terimakasih ya. " Hera berjalan mendekati Yura dengan senyum hangatnya. " Yura apa kabar? bagaimana keadaan kamu? apa sudah lebih baik? maaf ya saya dan Ala baru bisa berkunjung hari ini. Karna di kantor sangat padat sekali jadwalnya. " Hera tersenyum tidak enak. Yura yang tahu bahwa tentu saja HRD dan Managernya akan sangat sibuk di kantor secara mereka adalah seorang atasan jadi Yura memaklumi dan berbalik ia yang merasa tidak enak karna di jenguk oleh mereka.

" Saya loh Bu yang seharusnya minta maaf karna sudah merepotkan Ibu dan Bapak dengan menjenguk saya disini. Saya juga berterimakasih karena Ibu dan Bapak mau menjenguk saya. Pasti kalian capek banget, pulang kerja harusnya langsung pulang kerumah ini malah harus jenguk saya. " Yura tidak enak hati.

" Tidak apa-apa, kamu di rawat sudah mau seminggu, saya khawatir dengan keadaan kamu apalagi kamu anak rantau dan sendirian disini. Untungnya Yora mau menemani kamu. Yora terimakasih ya. " Hera mengusap bahu Yora.

" Iya Ibu sama-sama. Yura juga banyak membantu saya, jadi sudah sepatutnya saya membantu Yura kembali. Saya juga berterimakasih karna Ibu sudah mengizinkan saya untuk menjaga Yura disini. "

" Oke girls! sudah ya berterimakasihnya, kalian tidak lihat saya keberatan membawa makanan ini. " ujar Ala seraya mengangkat belanjaan makanan yang ia bawa.

" Hehe maaf pak, mari saya bantu taruh di meja. " Ala menyerahkan makanan yang ia bawa untuk disusun di meja samping tempat tidur Yura.

" Kamu sudah diperiksa dokter Yura ? " tanya Ala dengan wajah datarnya.

" Sudah Pak. Barusan banget dokternya berkunjung dan memeriksa keadaan saya. "

" Apa kata dokternya ? "

Seutas BatasWhere stories live. Discover now