014

476 172 43
                                    

• Audio milik Juna,-014

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

• Audio milik Juna,-014.
Pelukku, untuk membuatmu tenang. Aku ingin kamu tahu bahwa aku akan selalu berada di sini, ikut merasakan bagaimana sakit mu, duka mu, bahagia mu, dan apapun yang kamu rasakan.

Ah ... aku pikir ini bukan sekadar cinta, Arun.

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰

Pintu berhasil ia tutup, langkahnya kini berjalan keluar berniat untuk kembali ke dalam kelas.

"Gimana, Juna?" tanya seseorang, membuat Arjuna terdiam beberapa saat, mencoba memahami apa maksud dari pertanyaan sang empunya.

"Oh ... Arun sedang tidur, Dokter sudah memberinya obat," jawabnya.

"Kasihan Arun ...," gumam Mila.

"Mila, aku ingin bicara."

"Boleh Jun---"

"Empat mata," potong Arjuna dengan cepat.

Tatapan Mila otomatis mengarah pada Narthan, lelaki yang masih setia berdiam diri di tempatnya, meski sempat beberapa kali Arjuna usir untuk kembali ke kelasnya.

"Aku yakin, bukan hanya kamu yang ada di sini."

Mila yang mengerti maksudnya walaupun tanpa di jelaskan. Ia lalu berujar, "Em ... y-yaudah kalo gitu kita ngobrol di tempat lain aja, Juna."

"Hus ... gue mau jagain Arun aja di sini." -Narthan.

Arjuna meringis tertawa pelan sembari mengambil langkah. "Menenangkan Arun saja tidak bisa," katanya.

Kini setibanya di sudut sekolah yang sepi, Mila terus memastikan situasi dengan tatapannya. Berharap tidak ada siapapun yang mengikuti atau mendengarkan obrolan keduanya.

"Aman, Juna ... kamu mau ngomong apa?"

Arjuna diam sejenak, terlihat bingung entah dia harus memulainya dari mana. Ribuan kalimat muncul di pikirannya tapi tidak mudah ia ucapkan.

"Em, begini ... soal tadi di UKS, sebenarnya---"

"Iya aku ngerti kok, santai aja," Mila menyela, seraya berusaha menahan tawa. Arjuna baginya terlihat lucu saat itu, kedua pipi yang merah, dan ekspresi menahan malu. Mila mengerti, karena mungkin untuk pertama kalinya Arjuna memeluk seseorang gadis, laki-laki itu jadi bertingkah kaku sekarang.

"Siapa saja yang melihat?"

"Em ... tadi di UKS sih cuma ada aku sama Narthan."

ARUNA [END]Where stories live. Discover now