038

490 126 71
                                    

*senyuman terakhir lewat mimpi

“Tuhan … aku sayang laki-laki ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tuhan … aku sayang laki-laki ini.
Aku mencintainya dengan sangat, lebih dari apapun. Setidaknya jika kau tak lagi bisa mengembalikannya padaku. Tolong beri aku satu kali saja kesempatan untuk mengucapkan salam perpisahan.” -Arunika.

𝓗𝓪𝓹𝓹𝔂 𝓡𝓮𝓪𝓭𝓲𝓷𝓰

Kedua matanya yang sembab kini terbuka secara perlahan. Meski terasa berat, gadis itu tetap menyapukan pandangannya ke setiap sudut ruangan.

"Juna …" panggil Arun, lalu bangun dari tidurnya.

"Arun!" Narthan datang dengan segelas air di tangannya, berusaha menahan pergerakan Arun yang hendak turun dari ranjang.

"Gue harus ketemu Arjuna … dia suruh gue nunggu di taman sekarang."

Narthan sama sekali tidak melihat ada kesadaran dari gadis di depannya ini. Arun benar-benar terlihat seperti orang yang kehilangan akal sehatnya.

"Arun, Arun plis," lelaki itu menggantungkan kalimatnya.

"Apaan si …?! Keburu telat! Arjuna pasti udah nungguin!" Arun marah, dia berontak tidak terima karena Narthan terus menahannya.

"Sadar Arun! Lo harus sadar dia udah gak ada!"

"Dia udah janji akan terus ada di samping gue … dia ada---"

"Terus mana?!" bentak Narthan. Demi apapun Narthan tidak sanggup melihat Arun seperti ini. Apalagi ketika dia menemukan gadis itu pingsan di tempat Arjuna meninggal. "Lo aja bahkan tadi duduk di tempat dia menghembuskan napas terakhirnya," lanjut Narthan.

Tak menghiraukan, Arun justru menarik-narik baju Narthan. "Anterin ketemu Arjuna yuk … gue mau peluk Arjuna ayo … cepet anterin gue, Narthan …" Gadis itu kembali menangis.

Tangisan yang perlahan semakin menjadi, terisak, sampai tak terdengar. Narthan yang tidak sanggup melihatnya lantas menarik Arun ke dalam pelukannya. Kemudian ia usap punggung gadis itu lembut dengan tangan kekarnya.

Arun se-terpukul itu kehilangan Arjuna. Lebih tepatnya, dia masih tidak percaya.

Beberapa hari kemudian.
Kurang lebih satu bulan setelah kepergian Arjuna. Arun masih dengan posisi yang sama, melamun, tidak makan, tidak tidur, dan bahkan berbagai macam percobaan bunuh diri juga sudah gadis itu lakukan. Tapi beruntung dia selalu bisa tertolong.

Beberapakali sudah Selly bujuk, pun dengan Mila, Indy, dan Narthan yang tidak berhenti untuk menjenguknya. Bahkan sekarang pun mereka rela tidak masuk sekolah demi Arun. Tapi nihil, tidak ada perubahan apapun.

ARUNA [END]Where stories live. Discover now