E I G H T

29 6 5
                                    

"Kalo tipe lo kayak gimana, Fan?"

Taufan mengerutkan keningnya dengan menatap bingung pada Adara yang sedang bermain ayunan.

"Serius lo nanya? Gak kesurupan lo?"

"J-jawab aja, sih!!"

"Ya.. intinya, sih, yang cantik, pintar, good attitude," jawab Taufan dengan santai, "ini tipe calon istri idaman gue, ya."

"Kurang lengkap, ah!" protes Adara.

"Kalo udah pintar dan good attitude, pasti yang lainnya dapet."

"Banyak cowok mandang fisik, ya?"

"Kalo gue gak mandang fisik, dari awal gue gak bakal tertarik sama lo, Ra." Taufan menghela napasnya, "Semuanya yang berhubungan dengan cinta, pasti bakal berarah ke fisik. Ini menurut gue karena gue sendiri emang begitu. Kalo lo udah cantik, gue bakal tertarik, selanjutnya gue bakal cari tau tentang lo, terus gue bakal deketin lo. Itu intinya." jelasnya.

Adara memalingkan wajahnya, "Secara.. lo nganggap gue cantik, gitu?"

"Lho, lo baru nyadar?!"

"B-bang Supra bilang gue jelek!"

"Ah, Abang lo?" Taufan terkekeh, "itu karena dia malu buat ngakuin,"

"Hah?"

"Iya. Ya, harusnya lo gak berpikir juga kalo lo jelek. Lo tinggal ngaca ke emak lo aja. Gen anak perempuan itu kebanyakan nurun dari Ibunya. Dan kalo cewek nganggap dia jelek, itu artinya, dia nganggap Ibu dia juga jelek."

"Kenapa lo tiba-tiba pinter begini? Jangan-jangan ini kata-kata manis lo buat ngegombalin cewek?!"

"Gini-gini gue masih keturunan garis besar Sanjaya, ya!!" Taufan menggeram kesal karena tidak terima dengan tuduhan Adara.

"Gue juga cuma mastiin, ya!"

Taufan mendengus kasar, "Gue emang ngomong ke mantan-mantan gue kayak gitu, puas lo?!"

"Berapa, sih, mantan lo?"

"Gak tau, gue lupa."

"Anjir. Lo kalo playboy terus kayak gini, nurun ke anak lo, gimana?"

"Maksud lo, anak kita, 'kan?" Taufan menggoda Adara dengan menaik-turunkan kedua alisnya, "ya, asal mantan dia cantik-cantik, gue gak masalah."

"Taufan, gue lagi gak mau marah, ye. Tapi kalo lo ngomong lagi kayak gitu, gue lempar itu perosotan ke muka lo!" ancam Adara dengan wajah merahnya.

"Mukanya merah, tuh."

"LO GUE DIEMIN MAKIN JADI, YA!"

===

Adara menggeram kesal seraya menatap ke arah lain, namun ia tak henti memakan jasuke yang Taufan belikan untuknya.

Sementara Taufan mengusap kepalanya yang sedikit membengkak karena terkena lemparan sepatu milik Adara.

Bener, deh, kata Bang Supra. Kasih jasuke pas ngambek langsung anteng. batin Taufan.

"Gue masih ngambek, ya!"

"Tapi jas-"

"I-ini karena lo ngasihnya maksa! Makanya gue terima!"

Taufan tersenyum, dasar tsundere!

Adara memasukkan sesendok jasuke dengan kedua mata tertutup serta wajahnya yang memerah. Setelah itu, ia memasang ekspresi kesalnya, yaitu memuncungkan bibirnya.

EnchantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang