T E N

25 4 0
                                    

"Da--"

"Eits! Mau apa lo?!" judes Ying sambil menghalangi Taufan yang hendak memasuki kelasnya.

Taufan cemberut, "Mau ketemu calon istri gue."

"GAK! LO TERLALU BANYAK BERHALU, YA! GAK SETUJU POKOKNYA!" bantah Elvara tak terima.

Gopal mengernyit heran mendengar ucapan Taufan, kemudian dia membelalak matanya, "Jadi.. gosip lo bakal dijodohin sama Dara itu bener, Bro?!"

Taufan pun menoleh pada Blaze, sementara Blaze hanya terkekeh-kekeh.

"Gue lupa ngasih tau Gopal."

"Anjing lo, Blaze! Bisa-bisanya gue ketinggalan sama ini berita hot!"

"Ya, gimana lagi? Gue sempat nargetin Dara, tau."

BUGH!

"Jangan macem-macem!" tegas Taufan dengan tangan terkepal. Blaze pun tersungkur setelah kena pukulan Taufan.

Ice menatap datar pada Taufan, lalu beralih pada Elvara, "El, gue mau ketemu Ara."

Elvara langsung tersenyum senang, lalu mempersilahkan Ice untuk memasuki kelas mereka.

"Masuk aja, Ice! Itu anak juga udah meriang kali gak ketemu lo dari kemarin." Ice mengangguk seraya tersenyum tipis, lalu masuk setelah diizinkan oleh Elvara, pawang ke-empat Adara.

Taufan heran, "'Kok.."

"Ra!"

Adara menoleh, senyumnya mengembang ketika melihat siapa yang memanggilnya.

"BANG ICE!" Adara pun berlari ke arah Ice dan menyodorkan tangannya, "mana biskuitnya Mama??"

"Jangan langsung diabisin." Ice memberikan sebuah totebag coklat pada Adara.

"Siap!"

Elvara tersenyum senang melihat kebersamaan Ice dan Adara, yang membuat Taufan, Blaze, dan juga Gopal menatap heran kepadanya, sementara Ying dan Yaya malah menatap sinis padanya.

"Gak cocok, tch." decih Ying yang disetujui oleh Yaya, Elvara pun menatap tajam pada kedua sahabatnya.

"Maksud?! Lo berdua gak liat, seberapa cocoknya mereka? Harus gue jabarin gitu?!" titah Elvara.

"Cocok sama Hali."

"Lebih cocok ke Gempa."

Ucap Ying dan Yaya secara bersamaan, membuat masing-masing dari mereka bertatapan dengan sinis.

"Gak bisa gitu, dong!" ucap mereka bertiga tak terima.

"Dara sama Ice!" -Elvara.

"Sama Gempa!!" -Yaya.

"Hali!!!" -Ying.

Ketiga laki-laki yang masih berada di depan pintu pun sweatdrop dengan ketiga gadis itu. Lalu Taufan mencuri pandang pada Adara yang ternyata juga sedang memperhatikannya. Namun, Adara langsung mengalihkan pandangan.

Taufan mengedipkan matanya, kemudian terkekeh. Ia kembali percaya diri ketika melihat rona merah dari telinga Adara.

"Emang Hali deket sama Dara? Gue baru tau." kata Gopal yang menjadi penasaran.

"Eh?" beo ketiga perempuan itu sembari menoleh pada Gopal.

"Kalian gak tau?!" jerit mereka.

Sangat kompak. Bagus, pertahankan.

"Gue tau." jawab Blaze dan Taufan kompak. Berbeda dengan Blaze yang sedikit bersemangat--karena ada doi--, Taufan malah mendecih sebal.

"Tiap istirahat, Hali kadang nyamperin Dara, lho!" -Elvara.

EnchantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang