N I N E

31 5 3
                                    

Seorang gadis berambut ungu anggur yang sengaja diurai memasuki kelas dengan wajah datarnya. Ia sendiri, tidak melihat siapa-siapa di dalam kelas.

Gadis itu menghela napas, "Kepagian." monolognya.

Ia berjalan menuju tempat duduknya untuk menaruh tas, lalu kembali pergi dengan membawa sebuah kotak bekal berwarna biru.

Gadis itu melangkahkan kakinya di sepanjang koridor sekolah yang masih sepi. Mungkin ada beberapa murid yang baru datang dan menyapanya, namun ia memilih untuk mengabaikan semuanya.

Sampai akhirnya, dia tiba di tempat yang ia tuju. Di loker milik para murid yang terjajar di koridor khusus yang cukup dekat dengan toilet sekolah. Dia pun bergerak mencari sebuah loker. Setelah menemukannya, ia membuka loker itu dan menaruh bekal yang ia bawa.

Seulas senyuman terlukis di wajah gadis itu, iris merah fantanya melembut setelah menutup loker tersebut. Namun setelah itu, ia menjadi murung.

"Gue harap lo bahagia, meski bukan sama gue. Semoga lo sukses dapatin hatinya, ya?"

Setelah mengucapkan beberapa kata, gadis itu segera berlalu. Ia berharap tidak ada yang melihat kejadian ini.

===

"Pal, lo mau makan, nggak?"

Gopal menoleh saat melihat salah satu temannya menyodorkan sebuah kotak bekal. Lantas ia mengambil kotak bekal itu dan membukanya.

"Lah, bekal lagi, Fan?" tanya Blaze dengan pandangan heran.

Taufan mengangguk sembari duduk di sebelah Blaze, "Gak tau dari siapa."

"Cewek kali."

"Iyalah! Ya, kali, ada cowok ngasih bekal ke gue!"

"Gue pernah ngasih bekal buat lo semua, ya!" protes Gopal dengan mulut yang penuh dengan makanan. Ia makan dengan begitu lahap.

"Enak, lho. Lo gak mau nyobain, Fan?"

"Nggak, gue minta bekal Tasya aja nanti."

"Buset, udah dijodohin masih megang cewek aja? Lo gak pengin tobat apa, Fan?" ucap Blaze yang makin terheran-heran.

Taufan terkekeh, lalu menundukkan kepalanya. Tiba-tiba ia mengingat apa yang ia lakukan bersama Adara kemarin.

"Hari ini gue putusin semua cewek gue, deh. Cuma ada enam ini."

"Lo ngomong cuma, cuma, cuma, cuma, dan cuma. Lama-lama gue jadiin cumi-cumi lo!" geram Gopal, "gue sama sekali belum punya cewek, woy!"

"Nanti punya, Pal. Biasanya yang jomlo itu jodohnya bagus."

"Hooh, kalo gak ada jodoh?"

"Semua orang udah diatur dengan jodohnya masing-masing." timpal Fang yang tiba-tiba datang dan langsung menepuk tengkuk Gopal, membuat laki-laki berkulit matang itu tersedak.

"Uhuk! Fang goblok!"

"Lo ngapain?" Taufan menatap malas pada Fang. Sementara Fang malah terkekeh seraya memberikan minum pada Gopal.

"Gue mau nyamperin ketua klub masak kita doang! Pal, donat wortel masih ready, gak?"

"Ready, mau berapa lo?"

EnchantedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang