28. Makan Malam

10.8K 1.5K 138
                                    


𝓝𝓮𝓿𝓮𝓻 𝓔𝓷𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂

Silahkan sempatkan membaca beberapa hal berikut:

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Silahkan sempatkan membaca beberapa hal berikut:

Cerita ini merupakan karya fiksi, jika ada kesamaan nama, cerita, latar, dan hal lainnya dengan seseorang yang ada di dunia nyata, saya mohon maaf, penulis tak bermaksud menyinggung pihak manapun.

Semua yang tertulis dalam cerita ini merupakan karya asli dari leehanss, jikalau menemukan kesamaan cerita yang begitu mirip, atau mengarah pada tindakan plagiasi, dengan milik penulis lain, silahkan dm aku.

Gambar yang terdapat pada wattpad ini bersal dari platform seperti pinterest, twitter, google, maupun inastagram. Jika ada artis dibalik karya tersebut, sebisa mungkin akan aku cantumkan.

Jika ada typo atau kesalahan kepenulisan dalam ceritaku, silahkan tandai dengan komentar, sebisa mungkin akan aku perbaiki.

***


_Selamat Membaca_


       Acara makan malam bersama kolega bisnis akan dimulai sekitar 10 menit lagi, beberapa staf sedang mempersiapkan space yang akan digunakan untuk kepala keluarga Alexander bicara di depan semua orang. Saat ini Leon masih berbincang dengan beberapa kolega sementara sang putra duduk di salah satu bangku bersama Milo dan beberapa anak lainnya.

       Sebuah mobil berwarna putih terparkir di depan pelataran rumah, kemudian salah satu staf yang bertugas membukakan pintu. Dari sana turun seorang wanita cantik dengan balutan dress dengan warna gelap yang nampak elegan. Ia menyapa beberapa orang secara singkat kemudian langsung menuju ke dalam.

       Dengan raut wajah agak panik ia mencoba melihat sekitar, ruangan itu sudah dipenuhi oleh orang-orang, memang cukup sulit jika harus menemukan sosok yang ia cari. Kakinya perlahan melangkah menyusuri tiap tempat, sembari sesekali menyapa orang yang ia kenal. Sampai ketika ia melihat sosok bocah berusia tujuh tahun yang sedang duduk diam di salah satu meja, ia langsung mendekat.

        "Sky." panggilnya sembari mengusap rambut bocah itu lembut, senyuman manis terukir di bibirnya, "onty Bela." Sky menjawab panggilan itu pada sosok yang ia kenal.

       "Sky tau daddy di mana?"

       "Di sana." ia menunjuk salah satu tempat dimana Leon berada. Pria itu terlihat sedang mengobrol dengan tiga orang pria.

       Tanpa menunggu lama lagi Bela langsung bergegas melangkah menuju ke arah Leon, ada sesuatu yang penting yang harus dirinya katakan. Kalau Bela tidak segera mengatakan apa yang ia ketahui, mungkin akan terjadi keributan nantinya, ia tahu betul bagaimana tabiat seorang Leonardo Alexander, pria itu jelas keras kepala dan punya pendirian yang kuat, bahkan Jeffrey Alexander pun tak mampu mengendalikannya.

Never-Ending Story [NOMIN] | SELESAIWhere stories live. Discover now