39. Rencana baru

9.8K 1.4K 104
                                    

𝓝𝓮𝓿𝓮𝓻 𝓔𝓷𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂

Silahkan sempatkan membaca beberapa hal berikut:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Silahkan sempatkan membaca beberapa hal berikut:

Cerita ini merupakan karya fiksi, jika ada kesamaan nama, cerita, latar, dan hal lainnya dengan seseorang yang ada di dunia nyata, saya mohon maaf, penulis tak bermaksud menyinggung pihak manapun.

Semua yang tertulis dalam cerita ini merupakan karya asli dari leehanss, jikalau menemukan kesamaan cerita yang begitu mirip, atau mengarah pada tindakan plagiasi, dengan milik penulis lain, silahkan dm aku.

Gambar yang terdapat pada wattpad ini bersal dari platform seperti pinterest, twitter, google, maupun inastagram. Jika ada artis dibalik karya tersebut, sebisa mungkin akan aku cantumkan.

Jika ada typo atau kesalahan kepenulisan dalam ceritaku, silahkan tandai dengan komentar, sebisa mungkin akan aku perbaiki.

**


_Selamat Membaca_



       Stevano baru datang setelah menghadiri salah satu acara pemerintahan, pria itu kini memasuki sebuah rumah yang terletak di pinggiran kota, cukup jauh dari pemukiman. Rumah ini merupakan rumah pribadi milik Vano yang sering kali digunakan untuk beristirahat ketika lelah dengan kesibukan.

       Namun kali ini, rumah itu digunakan untuk hal yang berbeda, Vano sengaja menyekap sang kekasih di rumah ini untuk sementara, sebelum nantinya mereka akan pindah ke luar negeri. Benar, Vano berencana membawa Vero pergi, demi keamanan pria itu.

       "Gimana?" ia bertanya pada wanita paruh baya yang diberi tugas mengurus keperluan Vero.

       "Masih belum mau makan den, sudah saya coba bujuk."

       Mendengar laporan itu, rasanya kepala Vano mulai pening. Sudah sekitar dua hari Vero berada di sini, dan pria itu menolak makan. Awalnya Vano berpikir Vero akan kalah menyerah dengan egonya, tetapi sampai sekarang, pria itu masih punya pendirian kuat.

       Salah satu penjaga yang bersiap di depan pintu kamar, membuka akses untuk Vano masuk. Pemandangan pertama yang ia lihat ketika memasuki kamar, adalah Vero yang berdiri sembari menghadap ke arah jendela.

       Ia melirik ke arah nampan berisi makanan yang sama sekali tak tersentuh, kemudian Vano mengalihkan pandangan ke depan, "Kamu keras kepala ya? kamu butuh makan Vero."

       "Nggak, aku cuma butuh kebebasan."

       Vano mendekat, ia memegang tangan Vero yang terasa agak dingin, kemudian mengecupnya sekali, "Aku udah bilang kan, kita pasti bakal bebas. Sabar ya, aku janji bakalan bawa kamu pergi."

Never-Ending Story [NOMIN] | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang