Never-Ending Story [NOMIN] | SELESAI

48. Berita besar

𝓝𝓮𝓿𝓮𝓻 𝓔𝓷𝓭𝓲𝓷𝓰 𝓢𝓽𝓸𝓻𝔂

Silahkan sempatkan membaca beberapa hal berikut:

Cerita ini merupakan karya fiksi, jika ada kesamaan nama, cerita, latar, dan hal lainnya dengan seseorang yang ada di dunia nyata, saya mohon maaf, penulis tak bermaksud menyinggung pihak manapun.

Semua yang tertulis dalam cerita ini merupakan karya asli dari leehanss, jikalau menemukan kesamaan cerita yang begitu mirip, atau mengarah pada tindakan plagiasi, dengan milik penulis lain, silahkan dm aku.

Gambar yang terdapat pada wattpad ini bersal dari platform seperti pinterest, twitter, google, maupun inastagram. Jika ada artis dibalik karya tersebut, sebisa mungkin akan aku cantumkan.

Jika ada typo atau kesalahan kepenulisan dalam ceritaku, silahkan tandai dengan komentar, sebisa mungkin akan aku perbaiki.

**

_Selamat Membaca_

       "Vero." Suri langsung memeluk sang adik begitu melihat Vero keluar dari mobil bersama dengan Raven. Dua orang itu memang sengaja jauh-jauh datang ke rumah pantai, atas permintaan dari Leon, "Kamu baik-baik aja? ada yang luka?" ia melepaskan pelukan, kemudian mengecek tubuh Vero.

       "Nggak kak, aku baik-baik aja. Kakak jangan khawatir."

       "Selama ini kamu dimana Vero?"

       Sebelum obrolan makin panjang, Raven sudah keburu menengahi, "Soal itu gue yang bakalan jelasin di dalem. Sekarang Vero sama Leon mau ada urusan, iya kan?"

       Leon mengganggu mendengar ucapan Raven, "Bener, aku sama Vero mau ada kerjaan dulu. Jadi aku minta Raven buat temenin kamu di sini, nanti Raven bakalan ceritain semuanya sama kamu."

       Setelah mereka berbincang sebentar, akhirnya Raven dan Suri masuk ke dalam rumah, sedangkan Leon mengikuti Vero masuk ke dalam mobil. Kali ini dua orang itu akan langsung melakukan pertemuan dengan orang tua Bela untuk membatalkan perjanjian nikah yang sempat Leon buat.

        "Lo yakin mau lolosin orang tua Bela dengan balasan batalnya janji itu?" Vero tiba-tiba penasaran mengenai keputusan yang sempat Leon bahas beberapa waktu lalu di telpon. Pria itu dengan jelas mengatakan ingin menemui orang tua Bela untuk membuat kesepakatan mengenai pembatalan perjanjian.

       "Nggak. Gue nggak akan ngebiarin satu orangpun lolos. Itu cuma kamuflase aja, lo tetep harus nampilin nama dia pas siaran nanti." Vero tidak terlalu terkejut mendengar hal itu. Pasalnya semua masalah ini sudah terlalu besar untuk sekadar membiarkan salah satu pelaku lolos.