04. Althaia

36.7K 3.8K 17
                                    

Sepulang dari sekolah, Althaia langsung masuk ke dalam kamarnya untuk membersihkan diri. Badannya terasa gerah karena cuaca saat ini cukup terik.

Selesai membersihkan diri, Althaia keluar dari kamar mandi dengan tubuh yang lebih fresh dari sebelumnya.

Gadis itu berjalan menuju meja belajar yang tersusun buku-buku rapi, mulai dari buku pelajaran, novel, dan buku diary.

Buku diary.

Althaia penasaran apa isi diary tersebut. Namun, ia merasa tak enak untuk membukanya karena merasa bukan haknya untuk mengetahui privasi orang. Meskipun, tubuh tokoh Althaia sudah ia tempati.

Rasa penasaran Althaia semakin menjadi, dengan penuh tekad yang kuat, ia menyambar buku diary tersebut dan membawanya ke tempat tidur.

Althaia membuka lembar demi lembar dari buku diary tersebut yang kebanyakan berisi tentang Dylan.

Melihat nama Dylan yang sering disebutkan dalam diary tersebut membuatnya bergidik ngeri. Tak menyangka jika tokoh Althaia akan sebucin itu pada Dylan. Padahal Dylan bukan laki-laki yang baik.

“Cewek bego,” maki Althaia pelan. Ia merutuki tokoh Althaia yang benar-benar sudah gila. Melakukan berbagai cara untuk mendapatkan hati Dylan. Padahal jelas-jelas apa yang dilakukan sia-sia.

Merasa bosan dengan diary tokoh Althaia yang kebanyakan membahas Dylan, Althaia membuka handphonenya untuk mengurai rasa bosan. Meskipun kenyataannya tak ada yang menarik dari handphonenya.

Sepertinya, ia belum membuka galeri ataupun sosmed apapun. Mengetahui hal itu, Althaia langsung membuka galeri terlebih dahulu.

Matanya membulat terkejut melihat ribuan foto Dylan yang sepertinya diambil secara diam-diam.

“Dasar alay, apa sih yang dilihat dari Dylan? Percuma ganteng, kalau aslinya brengsek!”

Jemarinya dengan lihai menghapus semua foto Dylan. Entahlah, ia merasa muak dengan laki-laki bernama Dylan tersebut.

Setelah menjelajahi isi galeri, Althaia beralih pada sosmed. Mulai dari Instagram, Twitter, ataupun Facebook.

Dari sekian banyak pengikut yang mengikuti akun sosmed Althaia, hanya Dylan lah yang diikuti Althaia. Dengan malas, Althaia memencet tombol berhenti mengikuti akun sosmed milik Dylan. Rasanya, semua tentang Dylan harus benar-benar dihilangkan.

Bunyi dering notifikasi panggilan masuk memaksa Althaia mengakhiri aktivitasnya. Ia mengangkat panggilan yang berasal dari Grace.

“Halo."

“Halo, Al. Lo sibuk gak nanti malam?’

“Gak. Kenapa emangnya?”

“Gue mau ajak Lo ke tempat party temen gue.”

“Dimana itu?”

“Di club.”

Mata Althaia membola. Seumur hidupnya, ia belum pernah menginjakkan kaki di tempat terlarang tersebut. Dan sekarang dengan entengnya Grace malah mengajaknya ke tempat tersebut.

“Gila Lo! Gak mau, yang ada gue gak dibolehin sama orang tua.”

Grace di seberang sana mengernyit bingung. “Aneh banget Lo. Kita kan sering ke club. Kenapa sekarang Lo seolah-olah gak pernah ke club. Lagipula juga Lo pasti cari alasan supaya dikasih izin sama orang tua Lo.”

Althaia menepuk jidatnya pelan. Ia menggigit bibir bawahnya karena bingung akan menjawab apa.

“Ehm. Ya udah nanti malam gue temenin Lo ke sana.”

Hello MaxWhere stories live. Discover now