06. Bertemu lagi

36.2K 3.5K 26
                                    

“Bagus! Terlambat 5 menit. ”

Tubuh Althaia mematung. Di hadapannya kini terlihat Athena yang menatapnya dengan pandangan tajam.

“Jam berapa ini?”

“Jam 11.”

“Apakah bagus perempuan keluar sampai jam 11 seperti ini?”

Althaia terdiam. Ia merasa ketakutan saat ini. Apalagi tatapan Athena yang sepertinya benar-benar marah besar terhadapnya.

“Gue kan gak tahu kalau acaranya sampai malam seperti ini.”

Althaia menatap Athena dengan pandangan memelas. Berharap kakaknya tersebut akan luluh dan memaafkannya.

“Sebagai hukuman, selama satu minggu Lo gak boleh berangkat dan pulang sekolah bareng gue.”

“Terus gue harus naik apa?”

“Ya itu terserah lo.”

Setelah mengucapkan kalimat barusan, Athena langsung pergi begitu saja meninggalkan Althaia yang menggerutu sebal. Sumpah serapah terus ia tujukan untuk laki-laki di club yang menahannya untuk pulang tadi.

Althaia berjalan dengan lunglai menuju kamarnya. Beruntung hanya Athena yang mengetahui dirinya yang pulang malam. Jika kedua orang tuanya tahu, ia tak bisa membayangkan bagaimana marahnya.

[Hello Max]

Pagi harinya, Althaia terus memohon pada Athena untuk diizinkan berangkat sekolah bersama. Namun, ia harus menelan kekecewaan karena Athena tetap teguh pada pendiriannya.

“Mau Mama pesankan taksi online?” tanya Hani, Mama Athena dan Althaia yang merasa tak tega melihat anak bungsunya yang bingung harus berangkat sekolah dengan apa.

“Gak usah, Ma! Biarkan Althaia berusaha sendiri!” ucap Athena tegas. Jika dilihat-lihat, sifat Athena hampir 90% menurun dari sifat Abraham. Tegas dan keras kepala.

Althaia memaksakan senyumnya. Dalam hati terus mengumpati Athena yang menyebalkan.

“Lagipula, Athena ada alasan menghukum Althaia. Karena semalam dia pulang terlalu larut, jika dibiarkan terus menerus, pasti Althaia jadi perempuan liar.”

Hani menghela nafas panjang. Ia mengusap bahu Althaia dengan penuh iba.

Kemudian, Athena memutuskan untuk berangkat terlebih dahulu. Dan benar-benar meninggalkan Althaia.

“Althaia juga berangkat, Ma,” pamitnya seraya menyalami tangan Hani.

“Hati-hati.”

Setelah itu, Althaia beranjak meninggalkan rumahnya. Ia berniat memesan ojek online untuk mengantarnya ke sekolah. Atau jika ada, ia akan berangkat menggunakan transportasi umum seperti bus ataupun angkot.

Tin tin

Althaia terlonjak kaget mendengar seseorang membunyikan klakson tepat di belakangnya. Ia membalikkan tubuh dan mengernyitkan dahinya bingung melihat seorang laki-laki yang duduk di atas motor sport dengan seragam sekolah yang berbeda dengannya.

Karena merasa tak mengenal laki-laki tersebut, Althaia memutuskan untuk abai.

“HEI!” teriak laki-laki itu kesal.

Althaia menoleh lagi. “Kita kenal?”

Laki-laki tadi melepas helm fu face yang menempel di kepalanya.

Hello MaxTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang