10. Murid Baru IHS

29.5K 3.2K 77
                                    

Pagi ini ada yang tampak berbeda dari seorang Maximilian Archard. Wajahnya tampak lebih bersinar dan berekspresi senang. Alasannya hanya satu, yang tak jauh dari Althaia Calista. Sosok gadis cantik nan manis yang sudah menarik perhatian Max sejak pertama kali bertemu.

“Lo serius?”

Pikiran Max buyar saat mendengar sebuah pertanyaan yang keluar dari mulut Steve.

“Lo pikir gue bercanda?” Bukannya menjawab, Max justru melontarkan pertanyaan balik terhadap Steve.

“Ya gue heran aja, Lo sampai segitunya cuma karena cewek,” ucap Julius yang langsung dihadiahi tatapan tajam oleh Max.

“Suatu saat Lo akan tahu gimana rasanya jadi gue.”

“Terserah lo.”

Max menyambar jaketnya untuk dikenakan. Ia keluar dari markas untuk menuju sekolah barunya. Ya, mulai hari ini dan seterusnya ia akan bersekolah di sekolah yang sama dengan Althaia.

Max langsung mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata. Ia tak sabar ingin segera sampai di IHS dan memberikan kejutan untuk Althaia.

Tak sampai 30 menit, motor yang dikendarai Max sampai di IHS. Ia langsung memarkirkan motor di parkiran yang kosong dan beranjak menuju ruang kepala sekolah.

Kedatangan Max yang notabennya adalah murid baru membuat murid-murid IHS yang berpapasan langsung memusatkan perhatian pada Max. Namun, Max tak mempedulikan itu semua. Matanya mengedar untuk mencari sosok Althaia yang barangkali sudah datang ke sekolah.

Dan benar saja, dari arah berlawanan ia bisa melihat Althaia yang sedang berjalan dengan seorang laki-laki.

Tunggu, laki-laki?

Max mendengus kesal melihat interaksi Althaia dan laki-laki yang tidak ia ketahui namanya itu terlihat akrab. Tanpa pikir panjang, Max segera menghampiri Althaia dan mencekal tangan gadi ls itu.

Aakh,” jerit Althaia terkejut saat tangannya dicekal oleh Max. Ia mendongak dan tatapannya bertemu dengan tatapan tajam milik Max.

Tatapan Max beralih pada laki-laki yang menatap keduanya dengan raut wajah bingung. Max berdecih dalam hati.

“Sopan Lo dekat-dekat sama cewek orang?” sarkas Max dengan tajamnya.

“Hah? Oh, Althaia cewek Lo?”

“Menurut Lo?”

“Sorry, gue gak tahu.” Setelah mengatakan kalimat tersebut, ia langsung pergi begitu saja meninggalkan Althaia dan Max. Ia merasa terintimidasi akan kehadiran Max yang seakan-akan siap mengulitinya saat berdekatan dengan Althaia.

“Lo apa-apaan sih?” tanya Althaia dengan sinis. Ia melepas tangan Max yang masih bertengger di lengannya.

Max mengedikkan bahunya acuh. “Gue gak suka aja milik gue disentuh sama sembarangan orang.”

“Gue bukan milik Lo!” teriak Althaia cukup kencang dan berhasil mengundang perhatian murid-murid lain yang lewat.

“Terserah Lo mau terima apa gak, yang terpenting Lo tetap milik gue!”

Althaia mendengus sebal. Ia berbalik hendak pergi meninggalkan Max. Namun, belum sempat melangkah, lengannya lebih dulu ditarik untuk mengikuti Max.

“Antar gue ke ruang kepala sekolah.”

“Ngapain Lo ke sana?”

“Gue sekolah di sini sekarang.”

Althaia membuka mulutnya tak percaya. Ia menatap Max yang juga menatapnya dengan tatapan terkejut.

Hello MaxWhere stories live. Discover now