12. Bimbang

26.8K 2.6K 61
                                    

Lihat komen part kemarin cukup sedih ya. Aku juga pernah mengalami, dan itu cukup menyakitkan😥Tapi gapapa, kalau mau jatuh cinta kan memang harus siap dengan segala konsekuensinya.
Jangan menyalahkan diri sendiri saat mencintai seseorang yang tidak tepat, karena hati kita gak bisa diatur untuk berlabuh ke siapa, kan? Intinya, kehidupan itu terus berjalan. Mungkin saat ini kalian terluka, tapi di masa depan kalian pasti akan bahagia!!!!

Aku selalu baca komen-komen kalian kok. Tapi jarang yang aku balas, bukan karena gak mau, tapi karena bingung😔

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Althaia makasih.”

Tubuh Althaia tersentak mendengar suara tersebut. Ia membalikkan badannya dan langsungan bisa melihat seorang gadis yang kini menatapnya dengan pandangan teduh. Gadis itu adalah tokoh Althaia yang asli.

“Makasih karena kamu, aku terbebas dari perasaan ini.”

“Gue gak ngerti.”

Tokoh Althaia tersenyum tipis. Ia berjalan mendekat ke arah Althaia yang masih dengan posisi yang sama.

“Aku benar-benar berterima kasih sama kamu. Ternyata Tuhan menghadirkan perempuan yang tepat untuk menggantikan peranku.”

“Apa gue gak bisa kembali? Atau gue harus selamanya di dunia yang bahkan gue sendiri sulit untuk mempercayainya.”

“Kamu mau kembali ke dunia aslimu?” tanya tokoh Althaia yang langsung membuat Althaia bungkam.

Rasanya ia tak ingin kembali. Di dunia yang ia tempati saat ini, ia bisa merasakan kasih sayang orang tua. Ia memiliki saudara yang menyayangi dan juga selalu ada untuknya. Rasanya sulit untuk melepaskan ini semua.

Namun, ia juga takut. Takut jika ini semua hanyalah sementara. Dan saat ia sudah benar-benar menerimanya, ia justru diharuskan untuk kembali di dunia aslinya.

“Althaia.”

“Gue bingung.”

“Apa yang membuatmu bingung.”

“Apa Lo gak mau kembali ke tubuh Lo itu?”

Tokoh Althaia menundukkan kepalanya dalam. Helaan nafas panjang terdengar keluar dari mulutnya.

“Rasanya sulit untuk kembali bertemu dengan mereka semua. Aku gak akan sanggup lagi. Dan aku merasa sudah cukup bahagia berada di sini.”

“Itu artinya Lo gak akan pernah kembali?”

“Iya.”

“Sebenarnya gue juga lebih bahagia di dunia Lo. Di sana, gue bisa merasakan kasih sayang keluarga, gue bisa mendapatkan segalanya. Tapi, gue takut jika seandainya gue dipaksa untuk kembali ke dunia gue yang asli dan gue gak akan terima itu nantinya.”

“Althaia, percaya sama aku. Apa yang kamu dapatkan sekarang ini gak akan pernah mengecewakanmu.”

Althaia terdiam. “Tapi bagaimana jika gue ingin pulang?”

Hello MaxWhere stories live. Discover now