29. Terikat

10.8K 1.1K 2
                                    

Jalanan ibukota sore ini terlihat ramai. Banyak pengendara roda dua ataupun roda empat yang mengisi jalan. Suara klakson yang bersahutan menjadi pengisi suara di jalan yang padat.

Salah satu di antara banyaknya pengendara itu adalah Max dan Althaia. Keduanya menaiki motor sport Max untuk membelah jalanan Ibukota.

“Kita mau kemana sih?” tanya Althaia dengan kesal. Wajahnya tertekuk masam.

Sejak tadi, pertanyaan 'dimana' dan 'untuk apa' selalu keluar dari mulutnya. Namun nyatanya, Max tetap bungkam. Tak ada jawaban pasti yang keluar dari mulut laki-laki itu. Seakan ingin membuat Althaia penasaran setengah mati.

“Nanti juga tahu sendiri.”

Hanya itu kalimat yang selalu diucapkan Max sebagai jawaban. Dan dengan kalimat itu Althaia dibuat kesal setengah mati. Dalam hati terus mengumpati Max yang membuatnya penasaran.

Hingga suasana yang lenggang menyambut perjalanan keduanya. Tak lama motor yang dikendarai Max sampai di sebuah pelabuhan yang Althaia sendiri tak pernah tahu ada pelabuhan indah di dekat sini.

“Ayo, aku yakin kamu semakin penasaran.”

Althaia bisa merasakan telapak tangannya yang hangat sebab digenggam oleh Max.

“Kamu mau ajak aku naik kapal?”

“Gak.”

“Terus?”

“Lihat nanti.”

Althaia berdecak. Tak urung mengikuti langkah kaki Max yang membawanya ke ujung dermaga.

Max duduk dengan menggantungkan kakinya di dermaga. Althaia pun melakukan hal yang sama.

“Sunset di sini bagus,” ucap Max mengawali obrolan.

“Jadi, kamu bawa aku ke sini buat lihat sunset?”

“Salah satunya.”

“Loh terus yang lainnya apa?”

“Setelah sunset kamu akan tahu.”

Althaia berdecak. Ia menatap ke arah depan. Waktu semakin sore dan sunset yang dinantikan akan segera datang.

Benar saja, sunset yang dikatakan Max bagus benar-benar ada. Althaia sampai tak berkedip melihat indahnya sunset di depannya kini.

“Wow!” Kata itulah yang selalu Althaia ucapkan sejak tadi.

Berbeda dengan Max yang justru menatap Althaia dengan tatapan penuh puja. Ia tak mengalihkan perhatian sedikitpun dari wajah cantik Althaia yang tengah mengagumi indahnya sunset saat ini. Andai Althaia tahu bahwa bagi Max, wajah Althaia lebih indah dibandingkan sunset.

Matahari sudah tenggelam sepenuhnya. Digantikan awan hitam bertabur bintang yang menghiasi malam ini.

“Sekarang kita dinner di sini.”

“Di sini? Memangnya ada tempat dinner?”

Tak menjawab pertanyaan, Max langsung menyuruh Althaia untuk menghadap ke belakang. Sontak saja mulut Althaia langsung terbuka melihat meja dan kursi yang sepertinya telah disiapkan untuk makan malam romantis tertata rapi di belakang mereka.

“Kok bisa ada di sini? Perasaan waktu kita datang dermaga ini gak ada apa-apa!” pekik Althaia terkejut.

Max tertawa. “Kamu terlalu fokus lihat sunset sampai gak sadar ada orang yang nata meja kursi di belakang kita.”

“Ah iya sih. Sunset tadi benar-benar indah.”

Setelah itu, Max dan Althaia langsung duduk di kursi yang di sediakan. Tak lama, seorang pelayan wanita membawakan beberapa hidangan untuk dinner malam ini.

“Selamat menikmati.”

“Terima kasih.”

Althaia menatap Max untuk meminta penjelasan. “Kamu sengaja siapin ini semua?”

“Iya.”

“Buat apa?”

“Setelah makan kamu akan tahu.”

“Ish.”

Akhirnya, Max dan Althaia melaksanakan dinner dalam keadaan hening. Tak sampai setengah jam, makanan keduanya sudah habis tak tersisa.

Max berdiri dari duduknya. Menekuk sebelah kaki seraya merogoh sakunya.

Althaia yang melihat itu dibuat terkejut setengah mati. Mulutnya terbungkam tak dapat mengeluarkan kata-kata.

“Max,” gumam Althaia lirih.

“Althaia, aku memang bukan laki-laki baik. Tapi demi kamu, aku berusaha menjadi laki-laki terbaik yang pernah kamu temui. Aku sadar sering buat kamu marah, kesal, ataupun kecewa. Bahkan tak jarang aku buat kamu nangis.”

Max tampak menghela nafas panjang. Mengurangi rasa gugup yang menghampirinya. Jantungnya berdetak di atas normal.

“Bertemu denganmu adalah kebahagiaan terbesarku. Menjadikanmu milikku adalah anugerah dari Tuhan untukku. Aku gak akan pernah rela seandainya kamu bersanding dengan laki-laki selain aku.”

“Aku gak pandai merangkai kata-kata indah. Kamu pasti tahu aku lagi gugup sekarang. Tanpa basa-basi lagi, aku akan langsung utarakan tujuanku bawa kamu ke sini.”

Max membuka kota perhiasan yang berisikan cincin mutiara indah. “Will you marry me, Althaia Calista?”

Althaia berusaha menahan isakannya. Rasanya sangat bahagia. Tanpa ragu ia mengangguk sebagai jawaban.

Hati Max mendadak lega. Seakan beban berat yang sedang dipikulnya terangkat sepenuhnya. Ia memasangkan cincin di jari manis sebelah kiri Althaia. Tanpa aba-aba, ia langsung memeluk tubuh Althaia dengan eratnya. Tak lupa mengucapkan banyak terima kasih karena Althaia menerima lamarannya.

“Cincinnya bisa pas, kamu tahu ukuran jari aku darimana?” tanya Althaia seraya memperhatikan cincin di jari manisnya dengan mata berbinar. Tak ada jawaban yang keluar dari mulut Max.

“Jangan bilang waktu kamu pegang-pegang tangan aku kemarin?” Althaia menatap Max dengan curiga. Dan dibalas oleh cengiran lucu dari laki-laki di depannya.

“Aku juga pakai, tapi di sini.” Max mengeluarkan kalung dari balik kemejanya. Kalung berbandul cincin yang sama dengan cincin yang dikenakan Althaia.

“Astaga!”

Althaia sampai tak bisa berkata-kata. Tak menyangka jika Max bisa bersikap semanis ini. Bagaimana mungkin dirinya tak semakin jatuh ke dalam pesona seorang Maximilian Archard.

Untuk kali ini, Althaia ingin berbangga diri sebab menjadi perempuan yang dicintai oleh Max. Sebab banyak perempuan di luaran sana yang menginginkan posisi seperti Althaia.

“I love you,” bisik Max di telinga Althaia.

“I love you more,” balas Althaia.

“Sebentar lagi kita akan terikat sepenuhnya. Tunggu waktu itu datang dan aku janji akan menjadikanmu milikku. Tunggu aku datang ke rumah  bertemu orang tuamu untuk melamar secara resmi.

(To be continue)

RESMI GUYS RESMI
KASIH SELAMAT DULU BUAT MAX ALTHAIA 😺😺

BTW JANGAN LUPA VOTE DAN KOMEN. SHARE JUGA. FOLLOW AKUNKU JUGA SABI YA😂😂

SEE YOU NEXT PART

Oh ya, kalau jadi/fiks. Untuk next part aku akan update di karyakarsa. Aku  juga ttp update di Wattpad, tapi gak full version.

Hello MaxWhere stories live. Discover now