11. Max dan Dylan

30.2K 3K 88
                                    

Bibirnya terus menyunggingkan senyum puas saat kamera di ponselnya terus merekam aksi yang tak seharusnya dilakukan di area sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Bibirnya terus menyunggingkan senyum puas saat kamera di ponselnya terus merekam aksi yang tak seharusnya dilakukan di area sekolah.

“Gue heran kenapa ada makhluk gak punya malu seperti mereka berdua di IHS,” bisik Max pada Ilyas di sampingnya yang bergidik ngeri.

Dua laki-laki yang tak lain adalah Max dan Ilyas tersebut sedang berada di depan pintu gudang sekolah yang jarang dijamah oleh murid-murid IHS. Menyaksikan adegan panas yang terjadi antara Dylan dan Maudy.

“Serius deh, gue jijik sampai rasanya pengen muntah,” ucap Ilyas dengan tampang mencemooh melihat kedua orang berbeda jenis kelamin yang semakin melakukan adegan intim.

Max menekan tombol pause pada ponselnya untuk menghentikan aksi merekam. Tangannya menepuk bahu Ilyas dua kali. “Jangankan Lo, kalau bukan karena Althaia, gue juga gak mau lihat dua orang itu. Buang-buang waktu.”

Nampaknya, Max dan Ilyas tak sadar jika keberadaannya diketahui oleh Dylan dan Maudy.

“KURANG AJAR!” teriak Dylan dengan kencang. Hal itu berhasil membuat Max dan Ilyas tersentak. Keduanya menatap Dylan yang sudah memasang wajah merah. Sementara Maudy, gadis itu nampak terdiam dengan wajah pucat pasi.

Bukannya takut, Max justru menatap Dylan dengan tampang menantang. Dengan keberanian tingkat tinggi, Max berjalan menghampiri Dylan dengan angkuhnya.

“Dylan ya? Gue salut sama keberanian Lo melakukan hal tak bermoral di lingkungan sekolah seperti ini. Padahal yang gue tahu hampir semua murid-murid IHS itu punya predikat yang sangat baik.” Tatapan Max beralih untuk mengarah pada Maudy yang menundukkan kepala dalam seraya merapikan seragamnya. “Apalagi Lo ngelakuinnya sama cewek rendahan seperti dia.”

“YANG LO SEBUT CEWEK RENDAHAN ITU CEWEK GUE SIALAN!” bentak Dylan murka.

“Wow! Santai, bro. Segitunya Lo membela dia.”

“Bangsat! Gue gak kenal sama Lo, gak usah sok!”

“Gue cowoknya Althaia.”

Dylan terdiam setelah mendengar pengakuan Max barusan. Ia berusaha mencerna dalam-dalam.

“Kenapa? Kaget?” Max terkekeh melihat wajah Dylan yang seperti orang bodoh. “Beruntung Althaia bisa cepat sadar untuk melepaskan cowok brengsek seperti lo.”

“Sialan! Lo pasti bohong, kan?”

“Buat apa gue bohong? Gak ada gunanya juga. Bego banget Lo menyia-nyiakan gadis seperti Althaia dan malah milih cewek rendahan seperti dia.”

Dylan tak menjawab. Ia masih berusaha menyangkal.

“Sekarang Althaia udah jadi milik gue. Jangan pernah Lo ganggu dia, kalau sampai gue tahu Lo ganggu dia lagi, siap-siap kepala Lo bakal pisah dari tubuh.”

Max pergi meninggalkan Dylan yang masih mematung di tempatnya. Sebelum benar-benar keluar dari gudang, Max berbalik untuk mengatakan hal lain.

“Oh ya satu lagi, gue punya video Lo tadi, jangan main-main sama gue kalau gak mau video tersebut tersebar di media.”

Hello MaxWhere stories live. Discover now