ALAGAN [00]

160K 4.6K 347
                                    

Kamu tim pembaca baru?

Atau baca ulang?

Tau cerita ini dari mana?

"Sebuah pertikaian sengit, dapatkah berujung manis?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Sebuah pertikaian sengit, dapatkah berujung manis?"

Bagian 00

Siapa yang tak mengenal seorang Argan Rioval Andijaya? si murid teladan SMA Merpati, kata 'teladan' yang di maksud adalah telat datang pulang duluan. Yap! selain hobi membolos, Argan juga terkenal tukang rusuh, hingga tidak ada hari tanpanya membuat masalah di sekolah. Selain itu, Argan juga sering di sebut-sebut sebagai playboy kelas kakap, karena hampir seluruh siswi di sekolah adalah mantan pacarnya. Dan meskipun Argan memiliki segudang keburukan, tetap saja tidak dapat membuat fansnya berkurang.

Kali ini Argan dan kedua sohibnya, yaitu Ervan dan Surya. Tengah menjalankan aksi mereka, dengan menempelkan lem super lengket di salah satu kursi seorang siswi bernama Alaka, yang Argan ketahui. Ah, tepatnya sangat Argan benci. Keduanya ibaratkan api dan air, saling bermusuhan dan saling mencoba memusnahkan, hingga tak ada kata akur ketika keduanya dipertemukan.

"Lagi Sur, lagi yang banyak! biar kapok tuh cewek." Argan berseru heboh, disusul Ervan yang menepuk-nepuk tangan memberi semangat.

Surya mengangguk dan menuangkan seluruh isi lem itu tanpa tersisa.

Senyum puas tersungging di bibir Argan, ketika melihat hasil pekerjaan Surya selesai. Kemudian lelaki itu merangkul pundak Ervan dan Surya, menggiring keduanya keluar kelas dengan senyum licik.

Pertunjukan yang seru, akan segera di mulai pikir Argan.

🍁🍁🍁

Bunyi bel pertanda masuk berdering nyaring, membuat senyum Argan, Ervan dan juga Surya merekah. Mereka bertiga, memasuki kelas dengan semangat serta menempati kursinya masing-masing tak kalah semringah.

Detik demi detik Argan tunggu, hingga sosok Alaka akhirnya muncul.

Alaka yang tak mengetahui kalau dirinya tengah dikerjai itu, berjalan santai menuju kursi. Bahkan gadis itu sempat melirik Argan sinis dan menendang tulang keringnya, saat lelaki itu berusaha menghalangi jalan.

Argan meringis dalam hati ia mengutuk gadis itu sejadi-jadinya. Namun diam-diam senyum devil Argan kembali terukir, saat melihat Alaka sukses duduk di kursinya.

Pada mulanya Alaka merasa biasa saja, bahkan setelah kedatangan guru yang mengajar mulai memberikan materi. Tapi hal ganjal mulai ia rasakan, ketika sang guru pamit keluar kelas dan bertepatan dengan itu pulpen yang Alaka gunakan untuk mencatat terjatuh. Gadis itu hendak mengambil tapi tubuhnya tak bisa di gerakan, seperti ada sesuatu yang menempel erat di kursi.

Sial!

Alaka mendengus kasar, ia hapal betul siapa yang kini sedang mengerjainya. Lalu dengan perasaan kesal Alaka mengambil tipx ditempat pensil dan melemparnya ke arah Argan, tepat mengenai wajah lelaki itu.

Argan mengeram tertahan serta balik menatap tajam Alaka, bukannya takut sang gadis justru melempar pandangan menantang.

"Apaan sih lo, lempar-lempar segala?!"

Alaka mendelik sinis. "Lo kan, yang ngerjain gue?!"

Argan memandang Alaka dengan senyum remeh. "Kalo iya kenapa?"

Mengepal tangan kuat, Alaka bangkit berdiri dengan amarah menggebu. Hingga terdengar bunyi dari rok bagian belakang, namun ia tak menyadari hal itu dan hanya berjalan menghampiri meja Argan, lalu menyerang lelaki itu membabi buta.

Argan meringis dengan tangan menyilang ke atas, mencoba menutup wajahnya yang akan menjadi sasaran empuk gadis itu. Sementara tangan Alaka tak ada henti menjambak kuat rambut Argan.

"Stop woy, sakit!" teriak Argan yang masih berusaha menghalangi Alaka yang ingin mencakar-cakar wajahnya.

"Lo pikir- gue peduli?" Alaka tersenyum sengit, ia masih belum puas untuk memberi pelajaran pada Argan. Lelaki ini! harus mendapatkan hukuman yang setimpal, karena berani mengerjainya.

Pergerakan tangan gadis itu terhenti, tatkala Argan berhasil menangkap kedua pergelangan tangannya. Kemudian Argan mendekat ke sisi wajah si gadis seraya berbisik.

"Lo sadar gak sih? kalo sekarang lo jadi pusat perhatian. Terutama bagian celana dalem lo yang sekarang keliatan."

Mata Alaka melotot tajam ke arah Argan, sekilas melirik ke arah belakang tubuhnya dan benar saja! rok bagian belakangnya sobek.

Mendadak ekspresi wajah Alaka berubah pias, kedua pipinya memerah menahan malu. Belum lagi tatapan teman-temannya, yang menatap ke arah Alaka tengah menahan tawa.

"Are you okay, baby?"

Alaka menepis tangan Argan, yang menyentuh dagu. Lalu berbalik dia harus cepat-cepat pergi dari tempat ini atau harga dirinya akan semakin dipermalukan.

Argan yang memperhatikan pergerakan Alaka yang hendak kabur, segera menahan lengan gadis itu.

"Lepasin tangan gue!" bentak Alaka penuh emosi.

"Kalo gue gak mau?" Argan menaikan alisnya naik turun, sengaja menggoda gadis itu.

Alaka menatap cowok itu nyalang, lalu telunjuk gadis itu mengarah tepat di depan wajah Argan. "Lo mau mati?!"

Bukannya takut Argan justru menarik Alaka mendekat, membuat jarak mereka semakin terkikis. Dan sebelum Alaka sempat melayangkan berbagai kata protes, Argan lebih dulu mengambil jaket hoodie yang tersampir di bangkunya, lalu mengikat jaket itu di pinggang Alaka.

Mendadak seluruh siswi di kelas itu speechless, melihat perlakuan Argan yang terlihat sweet di mata mereka. Berbanding terbalik pada Alaka, yang memasang ekspresi ingin muntah.

"Nah- sekarang lo baru boleh pergi," ucap Argan seraya melepaskan cekalan tangannya.

"Uuh, makasih." Alaka memasang senyum semanis mungkin dan sejurus kemudian ia menginjak kuat kaki lelaki itu. "Makan tuh, cowok kardus!" ujarnya berdesis lalu melangkah cepat keluar kelas. Meninggalkan Argan yang kini meringis kesakitan.

"Dasar cewek sialan!"

Welcome to the ALAGAN🥰I hope you like it 💞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Welcome to the ALAGAN🥰
I hope you like it 💞

Salam dari penulis amatir, yang sering mager nulis 👻

ALAGAN || Musuh Tapi DatingWhere stories live. Discover now