ALAGAN [10]

40.3K 1.9K 105
                                    

Bagian 10

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagian 10

Meysha mengerjap, merasakan silau matahari yang menebus dari balik jendela balkon yang tak tertutup gorden. Hal pertama yang Meysha lihat adalah dinding bercat abu abu dan hitam. Ini bukan sama sekali kamarnya, karena kamarnya bernuansa pink. Ini adalah apartemen Argan, terlihat jelas dari lukisan tengkorak yang menggantung pada dinding.

Sebenarnya ini bukan hal yang mengherankan, mengingat dia dan Argan hampir setahun menjadi sepasang kekasih dan tempat ini sering Meysha datangin. Dulu sebelum Argan memutuskan dirinya secara sepihak, bahkan tanpa memberinya alasan. Alhasil Meysha kelimpungan setengah mampus karena cowok itu. Padahal kalau di pikir-pikir hanya Meysha lah yang paling lama berpacaran dengan Argan di banding para mantannya.

Tapi tunggu...

Kenapa dia bisa berada disini? Apa yang dia lakukan semalam? Dan dimana Argan?

Meysha beranjak bangun, sedikit sandaran pada sofa. Sembari memijat keningnya yang masih terasa berat, perutnya juga masih mual. Sepertinya efek mabuk dari semalam belum sepenuhnya hilang. Seingat Meysha, tadi malam dia berparty ria dengan teman-temannya. Entah bagaimana jadinya dia bisa berakhir di tempat Argan. Meysha benar benar tak ingat apa yang dia lakukan saat mabuk. Memaksa mengingatnya hanya membuat kepalanya bertambah pening.

Meysha bangkit dari sofa, sembari merentangkan tangannya ke atas. Badannya berasa begitu begal, karena harus tertidur di sofa. Ya walau sofa itu sebenarnya empuk, tapi tetap saja tak leluasa seperti ranjang tidurnya. Kini Meysha melangkah pelan menuju lemari es, mengambil sebotol air
mineral dan menegaknya hingga setengah. Setelah itu Meysha melangkah santai menuju kamar Argan yang rupanya tak di kunci. Lalu membaringkan tubuhnya di sebelah cowok itu.

Meysha terus menilik, setiap jekal dari wajah cowok itu. Dari alis yang begitu tebal, bulu mata lentik, hidung mancung terakhir bibir seksi yang begitu menggoda iman. Mendadak Meysha jadi merindukan sentuhan bibir itu, yang dulu sering berpangut lembut dengan bibirnya. Tak dapat dipungkiri, jika Meysha sampai detik ini masih sangat mencintai Argan. Baginya Argan adalah satu satunya orang tempatnya bersandar dan berkeluh kesah.

Tapi kenyataan pahit menamparnya. Argan sudah pergi meninggalkannya, Argan bukan lagi miliknya. Meysha sadar usahanya membuat agar cowok itu kembali padanya sangat sulit, dia sudah sekeras itu mencoba dan Argan masih tak kunjung meliriknya. Tanpa sadar tangan gadis itu kini menyentuh permukaan halus wajah cowok itu. Dia sangat merindukan Argan, demi Tuhan!

Perlahan wajah Meysha mendekat, tepat setelah itu ia menempelkan bibirnya dan memangut lembut bibir bawah cowok itu. Argan terusik, sontak terbangun. Tak pelak dia membelak kaget melihat tindakan Meysha. Sadar, dia segera mendorong Meysha menjauh hingga bibir mereka terlepas. Tatapan Argan menajam sekaligus jijik memandang Meysha. Cowok itu lantas mengusap kasar bibirnya dan bangkit dari sisi ranjang.

ALAGAN || Musuh Tapi DatingWhere stories live. Discover now