ALAGAN [08]

43.2K 2K 69
                                    

Bagian 08

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagian 08

Argan beranjak turun dari badan motor, melepas helm serta sarung tangan. Setelah memarkirkan motor mogenya itu depan mini market. Kaki panjangnya lalu berjalan menyusuri gang sempit, yang akan membawanya nanti kesebuah gedung tinggi berlantai tiga. Tempat dimana dia kan melakukan pertandingan malem ini dengan Bastian. Kalau di lihat dari luar, gedung itu terlihat menyeramkan dengan banyaknya ilalang menjulang tinggi di sekitarnya, di tambah pohon besar di sisi gedung itu.

Argan melangkah naik, melewati beberapa anak tangga menuju lantai dua. Di sana sudah terdapat dua penjaga dengan tubuh kekar di depan pintu masuk. Argan menunjukkan kartu identitasnya, mereka berdua mengangguk dan segera membukakan pintu. Memang tidak sembarang orang bisa masuk ke sini, tanpa adanya kartu identitas atau kartu undangan. Karena ini adalah pertandingan ilegal, maka dari itu di gelar secara tertutup.

Bau asap rokok langsung menyeruak, ketika Argan memasuki ruangan itu. Di sana sudah banyak orang berkumpul hampir memenuhi ruangan, kebanyakan remaja seusianya tapi ada juga yang sudah berumur. Mereka semua siap untuk menyaksikan pertandingan malam ini. Tentunya orang orang itu membayar mahal untuk menonton. Rata rata mereka semua dari kalangan atas yang tentu suka menghambur hamburkan uangnya. Jika tidak untuk apa mereka datang ke tempat seperti ini?

Argan melangkah ke arah dua sahabatnya yang tengah mengobrol dengan Bang Jefri. Pemilik sekaligus orang yang menyelengarakan pertandingan ini.

"Wih sampe juga lo Ar," kata bang Jefri sambil melakukan high five dengan Argan.

"Kapan mulai?" tanya Argan.

"Lima belas menit lagi, lo siap siap dulu aja. Bastian juga masih di jalan," jawab Bang Jefri.

Argan mengangguk. Kemudian cowok itu berjalan masuk ke ruang ganti yang di ikuti Ervan di belakangnya.

"Mau latihan sama gue dulu gak?" tawar Ervan.

"Gak lah," jawab Argan singkat dan hendak menanggalkan pakaiannya. Namun decitan suara pintu di buka itu menghentikannya. Surya masuk dengan tampang misuh-misu.

"Minum dulu bos," ujar Surya seraya menyodorkan sebotol air mineral dingin yang sudah di buka tutupnya itu ke arah Argan.

"Ada maunya kan lo?" selidik Argan namun tetap menerima sodoran air itu. Dan menegaknya hingga tersisa setengah

"Hehehe," kekeh Surya yang membuat Ervan mendelik tak suka.

"Dari tampangnya aja udah keliatan," sindir Ervan.

Surya menyahut. "Sirik aja lo."

Lalu pandangan cowok itu kembali mengarah ke Argan. "Bos entar kalo menang, terus dapet cewek bakal gue ya," pinta Surya tampang mukanya polos polos minta di tabok.

"Tuh kan gue bilang juga ape!" sungut Ervan.

"Diem lo bekicot." Surya menimpali.

"Dari pada lo, isi otaknya cuma selangkangan doang," ujar Ervan telak.

ALAGAN || Musuh Tapi DatingWhere stories live. Discover now