ALAGAN [22]

34.2K 1.7K 48
                                    

Bagian 22

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagian 22

15 menit berlalu, barulah saat itu Alaka keluar dari kamarnya. Gadis itu sudah jauh lebih rapih, ia mengenakan baju training dengan rambut yang di kuncir menyerupai ekor kuda. Wajahnya pun terlihat lebih segar.

Alaka berdecak, mendapati Argan yang kini malah memejamkan mata dengan tubuh bersandar pada sisi sofa. Padahal cowok itu yang mengajaknya berolahraga, tapi kenapa malah tidur coba?

Rasanya Alaka ingin sekali melempar sepatu sneakersnya ke arah Argan. Untung ia masih bisa bersabar. Menghembuskan napas kasar, Alaka berjalan ke arah cowok itu lalu mengguncang tubuhnya.

"Ar jadi gak?!"

Mata Argan terbuka, ikuti bibirnya melengkung ke bawah. Lalu kedua tangan cowok itu terulur ke arah Alaka.

"Bangunin," ucapnya manja.

Alaka bergidik geli. "Gak usah manja deh. Imut kagak pengen gue tampol iya."

Argan mendengus, namun tak urung menghentikan aksinya. "Manja ke pacar ini. Bangunin ya, ya, ya?" lanjutnya dengan mata mengerjap-ngerjap polos.

Bukannya ampuh, hal itu justru membuat Alaka berbalik badan. Dari pada meladeni Argan yang bikin tensi naik, Alaka lebih baik kembali ke kamarnya dan melanjutkan tidur. Namun baru selangkah ia berjalan Argan menarik lengannya hingga tubuh Alaka terhempas jatuh ke pangkuan cowok itu.

"Argan!" pekik Alaka keras. Ia mencoba bangun tapi cowok itu justru menahannya dengan melingkarkan tangan di pinggang Alaka.

"Diem..." Argan berseru pelan tepat di telinga Alaka. "Ini hukuman buat lo."

"Apa sih, lepas gak?!" Alaka berusaha berontak dan Argan semakin mengeratkan pelukkannya.

"ARGAN!"

"Apa sayang."

"LEPAS!"

"Gak mau."

"Lo tuh---" dengan kuat Alaka nginjak kaki Argan hingga cowok itu terpekik keras dan pelukan tersebut terlepas. Memang cowok kurang ajar macam Argan tuh enggak bisa di baikin, ngelunjak soalnya.

"Sakit baby," ringis Argan sembari mengusap-usap kakinya.

Alaka melipat tangan di depan dada. "Sukurin!"

Argan mendengus dengan bibir melengkung ke bawah. Nyatanya membuat Alaka jatuh cinta padanya tak semudah yang dia bayangkan. Malah KDRT terus yang ada.

"Gini amat punya pacar beringas, gak bisa diajak romantis dikit."

"Romantis bapakmu gundul! modus iya lo!" sungut Alaka dengan mata memincing tajam.

"Dikit doang elah."

"Pala lo dikit."

"Mulutnya?!"

"Apa?!"

"Minta di cium."

ALAGAN || Musuh Tapi DatingWhere stories live. Discover now