ALAGAN [34]

21.1K 892 80
                                    

Bagian 34

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagian 34

Sejak kejadian di cafe tempo hari, Ervan kerap membuntuti Mutia di sekolah secara diam-diam. Sekadar ingin mengetahui perkembangan rencana yang gadis itu buat bersama Aldi. Dan hal tersebut tak sia-sia Ervan lakukan, dia bahkan sudah tau kapan, hari, tanggal, dan tempat rencana jahat itu dilakukan.

Mutia benar-benar licik, Ervan saja masih sedikit tak percaya bahwa wajah polos yang sering Mutia perlihatkan hanyalah kedok belaka, tapi ada bagusnya Ervan jadi tak perlu turun tangan untuk menyingkirkan Alaka.

Rasanya Ervan jadi tak sabar, melihat hari dimana Alaka di tinggalkan oleh Argan. Kalau bisa gadis itu menjauh sejauhnya dari mereka bertiga. Karena yang Ervan yakini keberadaan Alaka cepat atau lambat akan menjadi bom waktu yang menghancurkan persahabatan mereka. Mungkin saat ini Surya bisa saja menahan perasaannya, tapi tak menutup kemungkinan perasaan itu sewaktu-waktu akan meledak bukan?

Walau Surya tak jujur sekalipun tentang perasaannya terhadap Alaka, Ervan tetap mengetahuinya. Dari cara Surya melihat gadis itu saja sudah nampak jelas, ditambah perhatian kecil yang Surya berikan semakin menunjukan bahwa cowok itu menyimpan rasa suka pada gadis itu.

Sejak kapannya Ervan tak tau, tapi yang jelas semua itu perlahan terlihat selepas insiden Argan jatuh dari tangga dan Surya seolah menjadikan dirinya tameng untuk Alaka.

"Pan, mas Epan!"

Suara melengking itu, berhasil menarik Ervan dari lamunannya. Cowok itu mendengus serta memberikan tatapan tajam pada Citra. Yang ditatap seperti itu pun hanya menyengir polos.

Keberadaan mereka sekarang tepat di apartemen Argan, tapi bukan berdua melainkan ada Surya, Bi Atun, dan Bianca. Mereka berlima tengah disibukan menyulap ruang tamu dengan balon-balon serta poster besar tertulis 'Happy birtday' yap malam ini adalah ulang tahun Argan. Jadi mereka semua berencana membuat kejutan untuk cowok itu sekaligus party. Ervan bertugas menyiapkan minunan serta makanan-makanan ringan, sementara sisanya bagian mendekor.

Sedangkan Alaka? gadis itu bertugas membuat kuenya. Tak heran karena Alaka memang cukup mahir dalam hal perkuehan.

Lalu Argan sendiri? cowok itu tengah diculik oleh Jefri. Jadi Jefri berpura-pura mengatakan hari ini ada pertandingan dan hadiah uangnya cukup besar. Beruntung Argan percaya, dan segara ke tempat Jefri, tapi saat sudah sampai di sana Argan disuruh menunggu karena lawan mainnya masih dalam perjalanan. Tatkala Argan menunggu, Jefri sengaja memberi cowok itu minuman yang dicampur obat tidur, alhasil Argan beres diamankan.

Sebetulnya yang diundang pun tak banyak, sekitar 20 orang saja. Itu pun hanya teman sekelas mereka yang dianggap cukup dekat.

"Kenapa?" kata Ervan dingin.

"Hem---itu." Citra mengulum bibirnya sejenak. "Balonnya kayaknya kurang, terus pitanya juga abis."

"Bukan gue udah minta sama lo pesennya itu dilebihin?"

ALAGAN || Musuh Tapi DatingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang