ALAGAN [09]

39.1K 1.9K 81
                                    

Bagian 09

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagian 09

Argan melajukan motornya dengan kecepatan tinggi, membelah jalan lalu lintas yang lenggang. Hembusan angin malam yang semakin dingin membuat Argan ingin cepat-cepat tiba di apartemennya. Butuh waktu 30 menit untuk Argan menempuh perjalanan. Laju motornya mulai memelan saat memasuki kawasan elit, dimana gedung gedung pencangkar langit itu berdiri. Argan langsung menuju basement dan memarkirkan motornya di sana. Lalu berjalan santai menuju lobi, menaiki lift sekaligus menekan tombol pada lantai 10.

Argan melirik arlojinya sebentar, pukul 11:55. Keadaan lorong begitu sepi saat Argan keluar dari lift, ia mencoba berjalan santai walau di ujung lorong dekat pintu apartemennya lampu atasnya masih kedap kedip. Padahal seingat Argan ia sudah menelpon orang kantor untuk memperbaiki lampu itu. Apa iya belum di perbaiki?

Argan mendadak menghentikan langkah, saat jaraknya sudah hampir dekat pada pintu apartemennya. Entah dari mana seorang gadis dengan rambut berantakan tengah membenturkan kepalanya berulang kali pada sisi tembok samping pintu. Bulu kuduk Argan seketika berdiri, bohong kalau dia tak penakut pada hal berbau mistis. Kalau itu manusia tentu saja dia berani menghadapinya tapi kalau semacam hantu dan makhluk halus memangnya bisa ia hajar?

Kini pikiran Argan banyak di penuhi spekulasi aneh sekaligus perdebatan dengan batin.

Setan bukan ya?

Shit! Kok gue jadi pengecut begini.

Kalo setan emang kenapa? Mau lo hajar?

Mana bisa bege! Setan kan kayak bayangan.

Lo hajar ya tembus.

Tau ah, bodoh.

Oke bodoh amat. Kalau beneran setan tinggal kabur.

Eh?

Bukan dia juga setan ya?

Itu si julukan yang Alaka kasih.

Argan menggeleng, mengenyahkan semua pikiran aneh nan gila yang hinggap di benaknya. Ia kembali fokus melangkah mesti jantungnya terus berpacu cepat. Mengembuskan napas sejenak demi menyakinkan dirinya agar berani. Setelah tiba ia menghela napas lega, ketika tau gadis misterius itu adalah Meysha- mantan pacarnya. Untung saja bukan setan, kalau sampai iya mungkin dia akan menjual apartemen ini dan pindah mencari apartemen baru.

"Agan...." Meysha berseru dengan tubuh yang kini berbalik menghadap Argan. Bau alkohol begitu menyengat dari mulut gadis itu. Entah sudah berapa botol yang ia tenggak hingga membuatnya begitu mabuk.

"Ngapain lo di sini?" Argan bertanya datar sekaligus jengah. Pasalnya sejak ia memutuskan Meysha dua minggu lalu, gadis itu masih gencar meminta balikkan. Padahal dia sudah memiliki pacar baru, bukankah terlihat begitu bodoh? Mengejar sesuatu yang sudah pastinya tak mungkin dia dapatkan kembali. Hanya buang buang waktu, berakhir makan hati. Jadi opsi terbaik adalah mundur daripada merasakan sakit untuk kedua kalinya.

ALAGAN || Musuh Tapi DatingWhere stories live. Discover now