ALAGAN [36] 17+

27.9K 992 162
                                    

Bagian 36

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagian 36

"Stop!"

"Kenapa?"

"Make a wish dulu."

Argan mengulum senyum, lalu mengangguk mengiyakan. Mata cowok itu terpejam serta merapalkan harapan yang semoga saja terwujud. Merasa cukup cowok itu kembali membuka mata dan meniup lilin tersebut.

"Happy birtday," ujar Alaka lagi.

Argan terkekeh. "Happy birtday."

Lalu di raihnya pinggang gadis itu mendekat, lantas cowok itu berbisik. "Mau peluk?"

Gadis itu mengangguk pelan, dengan sigap pun Argan mengambil alih kue yang Alaka pegang dan menaruhnya di nakas. Lalu di rengkuh tubuh gadis itu dalam dekapannya.

Argan mengusap lembut puncak kepala gadis itu penuh sayang. "Makasih sayangnya aku."

"Me too."

Kemudian keduanya sama-sama tertawa pelan serta saling melempar senyum satu sama lain. Terlihat begitu bahagia, semoga saja itu abadi.

Argan mengendurkan dekapan, menyelipkan anak rambut gadis itu ke belakang telinga. Ditatap mata sang kekasih lamat-lamat, sebelum wajah Argan bergerak mendekat mengikis jarak mereka. Argan memiringkan kepala dan menyatukan bibirnya dengan bibir Alaka. Mulanya hanya saling menempel tapi lambat laun Argan mulai memangut bibir gadis itu lembut, dalam, dan penuh perasaan. Cowok itu juga mengeratkan satu tangan di pinggang Alaka agar semakin merapat sedangkan satunya lagi memegang tengkuk gadis itu. Sementara Alaka hanya bisa mengalungkan kedua tangannya pada leher Argan.

"Ar..." lirih gadis itu pelan saat ciuman Argan turun ke jenjang lehernya. Reflek Alaka meremas rambut cowok itu, tatkala merasakan sensasi menyetrum sekaligus menggelitik di perutnya.

[Scene 17+ ada di Karyakarsa]

Di tempat lain, tepatnya 4 jam lalu Surya nampak berjalan mondar-mandir depan ruang UGD. Perasaan cowok itu campur aduk antara cemas, kalut dan merasa amat bersalah. Harusnya dia yang berada di dalam sana bukan Bianca. Semua ini salahnya! tapi kenapa harus gadis itu yang menanggungnya? mengapa bukan dia?

Tubuh Surya berhenti bergerak, saat pintu ruang itu terbuka dan menampakkan pria berjas putih. Buru-buru Surya mendekat.

"Bagaimana keadaaan adik saya, Dok?"

"Anda keluarga pasien?" tanya sang Dokter yang diangguki Surya cepat. "Silahkan ikut ke ruangan saya."

Surya terdiam sejenak lalu mengikuti Dokter itu menuju ruangannya.

"Anda siapanya pasien?" tanya sang Dokter selepas mempersilahkan cowok itu untuk duduk di depan meja kerjanya.

"Saya Kakaknya, Adik saya bagaimana Dok?!"

ALAGAN || Musuh Tapi DatingWhere stories live. Discover now