ALAGAN [45]

18K 837 42
                                    

Absen dulu coba sebelum baca 🔥

Penuhi komen kalian ditiap paragraf 😍

Part ini masih ada sangkut pautnya dengan part 3 kalau lupa kalian baca ulang ya :v

Part ini masih ada sangkut pautnya dengan part 3 kalau lupa kalian baca ulang ya :v

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bagian 45

"Kamu kok diem aja sih? diejek-ejekin nobita?"

"Tapi misalnya kita ketemu lagi pas aku udah dewasa. Aku janji bakal melindungi kamu."

Sekarang Argan ingat siapa gadis itu 'Preman cantik.'

Tanpa pikir panjang Argan bergegas pergi, mencari keberadaan gadis itu. Hingga ketika ia melintasi toilet khusus perempuan samar-samar Argan mendengar suara Alaka di susul gelak tawa Meysha dkk.

Melangkah mendekat cowok itu menyadarkan tubuhnya pada pintu masuk toilet. "Biar gue aja."

Suara Argan berhasil menarik atensi para gadis tersebut. Lalu dengan penuh percaya diri cowok itu kembali berujar.

"Oke para ladies, gue sebagai cowok yang pengertian gak mau tangan cantik kalian kotor, jadi biar gue aja. Oke?" Argan mengulas senyum handalannya, yang sanggup membius para gadis-gadis itu. Hingga mereka berempat melepaskan Alaka.

"Dan satu lagi..." kata Argan berjalan mendekat ke arah mereka. Lalu di rangkulnya Alaka erat. "Dia..." tunjuk Argan sambil mengusap puncak kepalanya. "Adalah mainan gue sekarang."

Satu kata yang mengambarkan keadaan saat ini ialah konyol. Namun tidak ada ide lain, selain menjadikan gadis itu target mainannya. Hanya dengan cara itu Alaka terbebas dari Meysha dkk atau bahkan para gadis yang menggilai Argan.

Ya hanya cara itu, terbukti Meysha dkk memutuskan untuk segera pergi. Menyisakan dirinya bersama Alaka.

"Jangan harap gue bakal bilang makasih!" Tatapan tajam sekaligus menusuk Alaka layangkan pada Argan. Dia bahkan menghentak kasar tangan Argan di atas pundaknya.

Melihat tindakan gadis itu, Argan hanya dapat tersenyum simpul. "Lo enggak berubah preman cantik. Sama seperti dulu bahkan bertambah manis."

Kalimat tersebut terlontar begitu saja dari bibir Argan, seiring dengan kepergian gadis itu dari hadapannya.

Memasukkan kedua tangan di saku celana, Argan berniat kembali ke kelas. Namun ponsel di saku bajunya justru berdering nyaring, menandakan seseorang tengah menghubunginya.

Melihat nama 'Papa Damar' yang tertara Argan sigap menjawab panggilan tersebut.

"Hallo Pa, ada apa? Argan masih di seko---"

ALAGAN || Musuh Tapi DatingWhere stories live. Discover now