ALAGAN [03]

61K 2.5K 114
                                    

Bagian 03

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

Bagian 03

2 tahun sebelumnya...

Langit mulai mengelap kilat petir nampak bergerumu menandakan hujan akan segera turun. Seorang pemuda mengikat tali sepatu cekatan, lalu bergegas menuruni anak tangga dan disambarnya kunci mobil yang tergeletak di nakas. Pergerakan Argan yang terburu-buru itu membuat guci di sebelahnya tersengol dan jatuh dengan suara kencang.

Prang!

Manik mata Argan terbelak, buru-buru ia mengumpulkan puing-puing bekas pecahan dari guci kesayangan ibundanya itu. Sementara Mia yang mendengar suara pecahan tersebut, dari arah dapur segera menghampiri sang putra.

"Ya ampun Argan! apa yang kamu lakukan, hah?! Ini guci kesayangan saya!" Wanita itu membentak sang anak keras.

"Ma- maaf, Argan enggak sengaja tadi," seru Argan pelan. Ekspresi cowok itu benar-benar menunjukan rasa bersalah.

Mendengar itu mata Mia melebar penuh amarah. "Maaf- kamu bilang? bagus banget ya! kamu pikir kamu bisa gantiin guci kesayangan saya?"

"Ma-tapi Argan enggak sengaja. Argan bener-bener minta maaf. Argan janji, Argan bakal ganti guci kesayangan Mama." Cowok itu tersenyum kecil menyoba menyakinkan ibundanya. Lalu diraihnya tangan wanita itu tapi langsung ditepis kasar oleh Mia.

"Cih, mau kamu ganti katamu? kamu punya apa di sini? dari dulu kamu itu cuma buat sial dan susah hidup saya!"

Tubuh Argan membeku kalimat sarkas yang Mia ucapkan benar-benar menohok hati. Selama ini Argan selalu bersikap sabar dan acuh dengan perlakuan buruk, dingin serta kasar yang Mia berikan. Tapi kali ini Argan tak yakin bisa bertahan, dia sudah mulai muak dan lelah.

"Saya salah apa sama mama? sampai mama kayaknya benci banget sama saya," tanya Argan lirih.

"Kesalahan kamu adalah lahir dari rahim saya!"

Argan mendongak, air matanya hampir luruh mendengar kalimat Mia yang sekali lagi berhasil menghancurkan hatinya.

"Mama benar- saya cuma bawa sial hidup mama. Kalo aja saya enggak lahir pasti hidup mama bakal bahagia 'kan?" Argan berucap getir, lalu ditatapnya Mia sembari tersenyum kecil. "Tapi ada satu hal yang harus Mama tau, kalo Argan terlahir itu karena kesalahan mama sendiri. Karena mama lah yang membiarkan saya tetap hidup."

"Tutup mulutmu!" bentak Mia murka, tangannya terangkat hendak menampar pipi putranya itu. Namun sebelum telapak tangan Mia mendarat keras di pipi Argan, lelaki itu lebih dulu menahan.

"Mama tau manusia bodoh itu seperti apa? manusia yang menyalahkan kesalahannya sendiri kepada orang lain." Argan berdesis tepat di telinga Mia, membuat wanita baru baya itu mengepal sebelah tangan penuh amarah.

"Dasar anak sialan! beraninya kamu!"

Argan hanya tersenyum kecut, lalu melempaskan tangan Mia yang dicekal. Secepat kilat, ia melangkah pergi meninggalkan Mia yang masih terdengar memakinya di belakang. Dan hanya berjalan dengan langkah lebar menuju garasi. Suasana hati Argan benar-benar kacau, dia butuh pelampiasan.

ALAGAN || Musuh Tapi DatingDove le storie prendono vita. Scoprilo ora