BAB 22

1.9K 130 3
                                    

"aish kau ini sangat bodoh pol, kau tidak seru" gerutu thankun

"Khun thankun ingin kemana ?" Kata pol berteriak

Tangan anak laki laki ini menghempaskan tanganku yg menutupi mulutnya dengan kasar

"Ada apa phi ? Mengapa memasuki kamarku ?"

"Maaf nong, aku tidak ingin bermain dengan thankun"

"Mengapa phi? Dia kan kakakmu"

"Ah dia sangat aneh, aku ingin pulang berlibur dari belajar malah makin setres dibuatnya" aku menuju kasur merebahkan diriku

"Lalu phi ingin apa kesini ?"

"Boleh kah aku bermain disini, aku akan menyuruh noh membawa game kesini. Hmm okee" anak itu belum sempat menjawab tetapi ada suara dipintu luar

"Nong Chay, kau tidak apa apa ?"

"Aahh aku punya ide, tunggu disini" aku menyuruh nya diam

Aku membuka pintu kamar dan ternyata itu Ken bodyguard yg mungkin menjaga anak ini

"Oh Khun Kim, mengapa kamu disini ?"

"Cepat masuk" aku menariknya

"Ada apa Khun Kim?"

"Panggil noh dan suruh dia membawa game ke kamar ini, aku yakin dia pasti sedang menyariku"

"Siap Khun Kim"

Aku menariknya lagi mengingat kan sesuatu

"Ingat, jangan sampai thankun tau"

"Siap Khun Kim"

Pov Porchay

Sebenernya apa yg dia inginkan ah ikuti saja peraturan yg ada disini, aku selalu mengingat perkataan phi Porsche. Masih bersyukur jika aku berada disini.

"Ohiya kita belum kenalan" katanya

"Aku adiknya phi Porsche, Porchay"

"Aku kim emm tapi kau sudah mengenalku, yasudahlah"

Aku duduk disamping sofa dan dia duduk dikasur menatap layar TV

"kau tidak ada pekerjaan lain nong" mungkin dia heran karena aku terus menatapnya

Aku hanya bingung mengapa setiap anak mafia sifatnya berbeda beda apa hanya mafia Theerapanyakul saja.

"Oh ada phi, ada pekerjaan rumah yg harus aku selesaikan"

"Kerjakanlah" aku hanya menundukkan kepala lalu membuka tugas yg harus dikerjakan

Tok...tok...tok...

"Khun Kim" suara orang diluar pintu dengan nada yg kecil

"Oh noh, kau lama sekali"katanya menghampiri dan aku hanya melihat nya dari meja belajar

"Maaf Khun Kim, mau taro dimana?"

"Disitu saja" tunjuknya di bawah TV

"Phi Kim, boleh kah aku keluar mengambil makanan. Aku belum makan"

"Ayy noh, ambil kan makanan dan minuman yg enak" katanya menyuruh pengawalnya tibatiba suara pintu masuk kebuka, aku, phi Kim dan pengawal nya sontak melihat ke arah pintu dan ternyata itu phi Ken

"Aihh Ken kau mengagetkanku saja" bentak phi Kim

"Nong Chay, phi mu seperti nya sakit jadi tidak bisa keluar menemuimu" kata phi Ken

"Lalu sekarang bagaimana phi keadaannya"

"Tidak usah khawatir, Khun Kinn sudah memanggil dokter dan sekarang phi mu sedang beristirahat"

"Syukurlah phi, yasudah kalau begitu. Terimakasih phi Ken"

"Nong Chay, kamu tidak ingin makan"

"Ooh, aku sudah menyuruh Noh mengambilnya" kata phi Kim ke phi Ken

"Ini sudah terpasang Khun Kim, aku akan keluar mengambil banyak makanan" kata pengawal itu yg sudah memasang kabel PS dan mengajak phi Ken mengambil makanan

Aku kembali mengerjakan tugasku dan phi Kim sibuk bermain dengan PS nya, aku akan ikut bermain jika tugas ku sudah selesai.

Pov Kinn

Aku melihat Porsche tertidur pulas dipelukanku,setelah ku lihat sudah jam 4 sore. Lumayan lama aku tertidur , aku mandi berganti pakaian turun kebawah mengambil bubur untuk Porsche yg sudah disediakan bibi.
Aku kembali ke kamar dan ternyata Porsche tidak ada dikasur membuatku panik.

"Porsche, hey Porsche" teriakku melihat ke arah ruang ganti baju , ke teras dan ternyata dia berada dikamar mandi

"Hmm, jngn dibuka pintu nya" katanya masih lemas sedang mengosok gigi

"Tidak usah malu baby"kataku meledek dan menutup pintu nya

Aku rapi rapi dengan setelan jas , karena aku ada harus bertemu klien. Pete sudah membaweliku untuk bersiap siap. Porsche keluar dari kamar mandi sudah berpakaian kaos dan celana panjang

"Kau ingin kemana Kinn?"

"Aku ingin bertemu klien, kau makan lah dulu minum obat"

"Jangan lama lama"katanya manja

"Hmm , tidak akan" aku mencium pipi nya dan mengusap kepala nya

"Awas saja kau bermain dibelakangku Kinn, akan ku potong batangmu"

"Lebih baik kau hisap dan masukan ke lubangmu baby" kataku menggoda

"Aish makin sakit Kinn"

"Iya nanti jika sudah sembuh, akan ku goyangkan sampe beronderonde"

"Ah pikiranmu saja mesum, sudah sana"

Aku menciumnya lalu bergegas keluar dari kamarku bertemu Pete yg sudah menyiapkan mobil dan segera bertemu klien

"Hay Anakinn Theerapanyakul" bisik wanita dari belakangku dan menduduk dipahaku dengan merangkul tanganya dileherku



Gaskeun ngga nih ?
Tapi aku lagi galau apo positif covid 😭

KEYAKINAN HATI (KINNPORSCHE)Where stories live. Discover now