BAB 39

1.5K 116 30
                                    

Pov Porsche

Kepalaku sangat sakit akibat menangis, aku terbiasa mencium aroma tubuh Kinn tetapi ini sangat berbeda. Aku melihat disampingku ternyata Porchay. Aku melihat ke arah jam dinding menunjukan jam 1 malam. Apa Kinn tidak membawaku kembali ke kamarnya atau membujukku ah sudahlah biarkan dia bersama egoisnya. Aku sangat lapar, Porchay tertidur dengan pulas. Aku akan ke bawah mengambil makan walaupun bibi sudah tidur aku bisa makan mie instan, aku diam diam meminta ke bibi untuk membelikan aku mie instan jika aku ingin.

aku turun melihat sekeliling teringat malam biasanya hanya ada beberapa pengawal tpi kali ini yg menjaga lumayan banyak mungkin karena jaga shift malam dan aku mencari mie instan di dapur bersih tidak ada atau mungkin bibi menaruhnya di dapur kotor dibelakang tapi setelah ku berjalan hampir mendekati aku mendengar suara orang sedang berbicara dengan lampu yg dimatikan walaupun masih bisa terlihat dari lampu taman

"iya tuan siap" 

"seperti nya aku sungguh tidak bisa tuan, aku sudah menganggap khun porsche dan khun porchay sudah seperti anak"

"maaf kan aku khun karn"

"aku tidak bisa"

bibi membicarakan aku di telepon dan siapa khun karn ? apakah ada hubungannya dengan kinn ? dan mengapa bibi seperti orang ketakutan di telepon ? mengapa ditengah malam dan tersembunyi ?

"hai porsche" seseorang memegang pundakku , aku enggan menengok 

"mengapa kau disini bro ?" pete menghadap ke arahku dan aku tersenyum tipis

"oh kau mengapa disini pete?" pete menunjuk ke arah bibi

"kenapa?" kataku yg lupa dengan suara lantang dan pete langsung menutup bibirku dan menarikku ke ruang makan

"ada apa pete?"

"aku sedang memata-matai bibi"

"maksutmu?"

"kau tidak perlu tau porsche, ini pekerjaanku?"

"okelah" aku akan kembali ke kamar porchay walaupun sebenarnya aku lapar

"porsche" kata pete memanggilku

"khun kinn melakukan ini semua demimu dan adikmu, terutama dengan keselamatan"

"tapi tidak seperti ini pete"

"hmm aku tau khun kinn salah tidak memberitahumu, jika aku berada di posisimu akupun pasti marah tpi percayalah khun kinn sangat mencintaimu. selama aku bekerja disini khun kinn sangat berbeda setelah bersamamu"

"jangan karena dia bosmu pete, bisa kau bela" aku lebih memilih naik tangga daripada naik lift bertemu dengan kinn

aku tidak bisa tidur dan memikirkan untuk apa bibi seperti itu ? dan mengapa pete memata-matai bibi ? aku sungguh tidak paham , apa tinggal di keluarga mafia seperti ini ? sangat rumit ?


Pov Kinn

"Pete, kau sudah bereskan "

"sudah khun kinn" aku melihat ke pete dengan aneh, jika pekerjaannya sudah selesai biasanya dia langsung keluar tpi ini seperti ada yg ingin dibicarakan dengannya

"mengapa pete?"

"seperti nya aku mengetahui siapa pengkhianat keluarga utama ?"

"kau sungguh pete?"

"iya khun kinn, aku tau dari vegas"

"kau sudah bisa menghubunginya ?" pete hanya mengangguk

"jika benar kau sudah mengetahuinya, selidiki pete jangan lengah. jika sudah tertangkap kau boleh beritahu aku"

"siap khun kinn " pete pamit undur diri dari ruanganku

aku harus mencari celah untuk ploy agar ploy merasa terpojoki karena dia sudah berani menyentuh kekasihku dan hampir mencelakainya, aku ingin membuka berkas tentang ploy tpi laci itu tidak tertutup dengan sempurna

 " siapa yg berani mengacak berkasku?" pikirku

aku masih teringat jelas terakhir kali membuka laci itu dan menyusun dari yg terpenting dan urutan teratas berkas ploy dan aku mengecek cctv ruang kerjaku dari seminggu yg lalu

"kau sangat cemburukah porsche ?" aku tersenyum melihat tingkahnya diam diam mencari tau

"oke , nanti jika kau sudah ingin berbicara denganku, akan ku katakan semuanya porsche" batinku


Pov Thankun

"hey arm dan kau pol jangan tinggalkan aku, diam sini " aku sangat takut teringat suara tembakan itu dan memegang erat tangan pol dan arm 

"iya khun thankun tenanglah, aku dan arm akan disni "

"iya benar, jadi kau tidurlah"

"bagaimana aku bisa tidur dengan keadaan begini" teriakku

"ooh bagaimana kita menonton horor saja, agar aku bisa melupakan rasa takutku" pintaku ke arm dan pol

"hmm okelah ayo khun" kata pol dan arm merengek



Pov Kim

"siapa yg berani masuk dan menembak di area rumah keluarga mafia theerapanyakul?" batinku

aku masih sangat tidak mengerti semenjak adanya prosche datang dirumah ini banyak kejadian diluar kendali kinn, aku sempat menguping waktu kedatangan paman menginginkan porsche untuk apa dia menginginkannya ? sehebat apa porsche hingga diperebutkan ? dan mantan kekasih kinn si siluman ular itu datang kembali mencari tau tentang siapa yg dekat dengan kinn ? apa penilaian ku salah mengenai porsche ?

besok aku akan keluar mencari tau tentang latar belakang porsche ? semoga memang benar porsche tidak memoroti kinn ?

aku melihat kaca kamarku dengan pemandangan taman belakang dan melihat beberapa pengawal yg lumayan banyak tidak seperti sebelumnya


Pov Pete

setelahku berbicara dengan prosche dan lumayan banyak bukti untuk diberitahu kepada khun kinn, aku juga menyuruh big untuk mengikuti perkembangan ploy dan big sudah memberitahuku jika dia ingin bertemu khun kinn besok di bar yok .

aku sungguh benci dengannya, mengingat dulu dia mengkhianati khun kinn dengan memoroti nya dan berkata manis seolah dia tidak bersalah.



takdir mileapo indah bet iya ? 

kira-kira takdir aku bagaimana iya

KEYAKINAN HATI (KINNPORSCHE)Where stories live. Discover now