KEYAKINAN HATI (KINNPORSCHE)

BAB 56

Pov Porsche

Setelah berbincang yg seru seru

Lalu Vegas pamit dan Pete berjaga didepan

"Nong, ini sudah malam. Sana kau tidur"

"Aku ingin denganmu phi"

"Ayo nong, tidur besok kita bisa mengobrol lagi" Kim memegang Porchay

"Okelah, aku akan tidur"

Aku mengangguk dan tersenyum

"Dimana Kinn ? Mengapa lama sekali" batinku

Aku masih belum bisa untuk bangun karena aku masih belum bertenaga, tadi pun dibantu Kim

Cekrek...

"Kinn" teriakku

"Hey Porsche, kamu baru siuman jangan teriak teriak"

"Aku rindu kamu Kinn"

Kinn mendekatiku dan mencium kening serta pipiku

"Aku juga rindu kamu porsche"

Kinn mencium bibirku

"Kinn"

"Hmm"

"Badanku serasa tidak ada tenaga kinn"

"Hmm bersabarlah, kau perlu istirahat banyak baby " kecup Kinn dikeningku

"Aku ingin tidur denganmu Kinn, jangan jauh jauh"

Aku dipelukan Kinn yg aku rindukan dan seperti biasa dipelukanny membuat ku tenang dan nyaman

"aku selalu ada disampingmu baby"

"Kinn, aku baru tidur beberapa menit tpi aku seperti rindu sekali padamu"

"Kau tidak sadar 5 hari Porsche" Kinn bangun melihat wajahku

"Sungguh"

Kinn menganggukan kepala

"Apa ada yg kau rasakan lagi Porsche selain badanmu lemas"

"Tidak" Kinn mendekatkan kepalanya disamping kepalaku

Kinn menghela nafas berat

"Kinn, ada apa ?"

"Tidak apa Porsche, tidurlah"

"Kinn kau sudah berjanji padaku jika ada apa apa cerita"

"Aku hanya khawatir padamu Porsche"

"Kinn, jangan tinggalkan aku"

"Kau bawel Porsche"

Aku hanya tersenyum dan senang melihat Kinn yg masih sama seperti aku kenal

Kukira Porchay bohong bahwa aku tidak sadarkan diri 5 hari

Apa yg kinn lakukan ketika aku tidak sadarkan diri

Pov Kinn

Aku sungguh benci apa yg dikatakan dokter

Walaupun Porsche tidak akan kenapa kenapa

Hanya saja akan bereaksi karena obat , entah seperti apa nantinya aku akan selalu disamping nya

Bersyukurlah Porsche kuat dan aku senang diapun sudah sadar membuatku lega

Aku melihat Porsche sudah tertidur lelap, aku kebangun keingat apa yg aku inginkan

"Pete, kau sudah menemukan perancang yg aku inginkan"

"Sudah Khun Kinn, kemungkinan besok malam"

"Okelah"