BAB 46

1.4K 106 7
                                    

"untuk apa kerumah nong?"

"Aku rindu phi, apa aku tidak boleh kerumah sendiri ?"

"Bukan begitu nong, kau tau keadaan kita sekarang bagaimana kan ?"

"Kita begini karena paman ati phi, kenapa jadi kita yg kena imbasnya"

"Jangan berkata begitu nong"

"Aku malas berdebat dengan phi, tidak bisa mencari jalan keluar"

"Aku sedang memikirkan caranya nong"

"Sampai kapan phi ? Bukan kah phi sudah nyaman berada disini ? Tidak kuliah , tidak bekerja dan tidak memikirkan apa yg harus dimakan hari ini"

Porchay masuk ke kamar mandi dan aku hanya duduk mendengarkan dia mengeluarkan unek unek yg mungkin sudah lama dia pendam

Memang benar perkataan Porchay, sebelum terjadi kejadian ini

Aku dan Porchay saling tergantung satu sama lain dan kita bersyukur atas itu

"Nong , makanlah jangan sampai kau sakit " teriakku keluar dari kamar Porchay

"Khun Porsche, Khun Kinn sudah kembali ..."

Aku tidak mendengarkan perkataan Ken , aku langsung berjalan menuju lift untuk turun

Aku juga tidak ingin bertemu dengan Kinn untuk saat ini

Sesaat lift terbuka dilantai bawah

Kinn melihatku didepan lift segera masuk

"Kau ingin kemana Porsche ?"

Aku hanya melihat dirinya dan big memencet tombol ke arah kamar Kinn

"Hey, kau ingin kemana Porsche?"

Kinn memegang pinggangku tpi aku hanya bisa tersenyum tipis

Apa yg harus aku lakukan ?

Pov Kinn

Aku akan menemui Porsche karena aku sudah bersiap untuk bercerita dengannya

Tapi yg membuatku terkejut aku melihat Porsche di lift dan hanya melihat ku seperti sedang berfikir

"Kau mengapa Porsche ? Apa tidak enak badan ?"

Aku memegang dahinya

"Aku ingin makan Kinn tpi kau membawaku keatas"

"Oh jadi kau turun untuk makan, kau bisa menyuruh bibi dibawakan ke atas Porsche"

"Aku ingin makan mie, aku yg akan memasaknya Kinn"

"Tidak boleh Porsche"

"Aish mengapa kau sudah pulang sih , aku menyesal mengapa tidak dari tadi aku turunnya"

Aku melihat nya menggerutu membuat ku tersenyum, karena Porsche yg aku kenal sini sudah kembali

Sesampai dikamar Porsche duduk dengan tangan keduanya dilipat didada

"Jadi kau sungguh ingin makan mie ?"

"Hmm" dengan wajah cemberut

"Jujur padaku Porsche?"

"Apa ?"

"Mengapa kau tadi kabur"

"Ooh, tadi aku bukan kabur. Aku ingin makan eskrim tpi aku tau pasti tidak memperbolehkan aku Kinn"

"Jadi kau sungguh ingin eskrim"

"Hmm" katanya semakin cemberut

"Tunggu , aku mengganti baju. Kita akan turun membeli mie dan eskrim"

"Aku sudah menyuruh bibi membeli mie khusus untukku, Kinn"

"Maksudmu Porsche?"

Aku terkejut mendengar ucapannya dan segera keluar dari ruang ganti yg masih memakai piyama tanpa dikancing

"Tidak , tidak apa" Porsche tersenyum nakal

Pov Vegas

"Jadi kau sudah tau jika ploy menjadi wanita simpanan, Pete ?"

"Hmm, aku tau"

"Kau sungguh hebat Pete"

"Maka dari itu kau tidak bisa macam macam dariku"

"Hahaha tidak akan honey, aku hanya mencintaimu"

Tok...tok...tok...

"Khun Vegas, ayo kita pulang"

Aku dan Pete berada diruang VVIP yg terdapat kamar privasi

"Sebentar Vee?"

"Khun Karn mencari tau keberadaan Mobil kita"

"Aish sat"

Aku segera keluar dari kamar dan Pete pun menyuruh tinggalkan nya

Pov Porchay

"Apa perkataanku salah phi?"

Aku hanya duduk mengamati game yg phi Kim mainkan

"Mengapa Nong ?"

"Aku tidak berdebat dengan phi Porsche"

"Apa yg kau debatkan ?" Phi Kim menghampiriku tepat di wajahku

Aku tidak pernah sedekat ini dengan nya

Aku tidak munafik bahwa phi Kim memang tampan wajar saja dia anak mafia Theerapanyakul

"Ah tidak apa phi" kataku gugup

"Kau yakin?"

"Hmm" kataku mendorong wajahnya

"Yasudah ayo join game ini, seru "

"Iya siap phi"

Pov Porsche

"Jadi kau mengiyakan Porsche meminta mie ?" Kinn marah kepada para pelayan

"Kinn, Meraka tidak salah. Aku yg ingin"

Aku menarik tangannya yg sudah mulai berapi-api

"Diam Porsche "

"Kau sudah berjanji untuk makan mie, bukan marah marah kalau begitu balik saja ke kamar"

Aku melepaskan tarikan tangannya dan berjalan membelakangi Kinn

Kinn menarikku

"Janji ini terakhir kali Porsche"

Kinn menekankanku dan kinn melihat wajah pelayan yg ketakutan menunduk

"Bibi, jangan kau dengarkan perkataan Kinn. Lihat lah dia , jika dia marah alisnya menebal dan seram seperti macan yg tidak diberi makan"

"Porsche"

"Hahahaaa makanya jangan marah terus Kinn"

aku memeluknya dan Kinn membalas pelukanku walaupun diawal dia kesal

"Sekarang ijinkan aku memasak mie, Khun  Anakinn Theerapanyakul " ejekku

"Hmm lanjut kan lah"

Aku memasak mie dibantu pelayan karena belum hafal dimana letak alat masaknya berada

Kinn sibuk melihat aipad nya

Apa yg aku lakukan benar ?

Aku akan memutuskan apa yg aku lakukan setelah Kinn memberitahu ku nanti ?

Pov Pete

Aku membawa mobil sendirian untuk ke arah mansion utama

Malam ini sungguh ramai perjalanan banyak mobil yg terjadi macet dimana mana

Di lampu merah berikut aku melihat seorang wanita yg tidak asing ingin menyebrang ke supermarket

"Bukan kah itu ....?"



Aku udah tepatin janji tuh iya
Awas ditagih lagi
Kesel deh udah cangtip eh ujan 😭😭😭

KEYAKINAN HATI (KINNPORSCHE)Where stories live. Discover now