BAB 29

1.7K 134 4
                                    

"Porsche marah denganku karena dia melihatku dengan ploy"

"Kapan kau bertemu dengan ploy" kata Vegas curiga

"Bukankah itu sudah seminggu yg lalu Khun Kinn" Perkataan pete menyakinkanku

"Aku juga berfikir seperti itu Pete"

"Jika memang Porsche melihatmu bersama ploy, mengapa dia baru marah nya sekarang" ucap Vegas

"Siapa yg memberitahu ploy tentang Porsche, apakah ploy mengenal Porsche?" Ucap Vegas lagi

"Khun Kinn bagaimana jika kita melihat lebih jelas cctv bar yok untuk mengetahui Porsche bertemu dengan siapa tadi malam"

"Ide bagus Pete, coba kau tunjukkan"

Pov Porsche

"Aah kaki dan tanganku sungguh sakit darahnya terus menerus keluar, aku sangat bodoh melukai tanganku demi pria seperti dia"

Tok..tok...tok...

"Khun Porsche, aku mohon padamu. Makan lah terlebih dahulu" suara diluar pintu

"Aku tidak ingin makan bibi"teriakku

"Aku bisa mati jika Khun Kinn mengetahui kau belum makan Khun Porsche, anak ku masih bersekolah membutuhkan biaya yg banyak. Aku mohon padamu"

Ah menyebalkan mengapa mengeluh kepadaku, bibi sudah tiga kali menyuruhku makan sebenarnya aku tidak tega yasudahlah. Aku membuka pintu nya membiarkan dia menaruh makanannya dan anggaplah aku akan makan walau sebenarnya aku tidak ingin makan

"Khun Porsche, pastikan dimakan" aku hanya mengangguk

"Kau sangat pucat khun Porsche, Mau bibi panggilkan dokter?" Aku hanya monoleh ke pintu membiarkan nya keluar, aku menutup pintu dan berbaring karena aku merasakan badanku sangat dingin

Pov Porchay

"Menginap lah lagi dirumahku Chay"

"Aku sudah berjanji pada phiku pulang nanti malam Neo"

"Yasudah nanti ku antar Chay"

Aku melanjutkan bermain futsal bersama temen sekelas lalu akan pulang ke mansion utama agar phi porsche tidak mengkhawatirkan aku

Pov Tem

"Bagaimana ini Jom ?"

"Ayo kita ke bar phi Yok saja, siapa tau Porsche disana" usul jom

Sesampai dibar, aku dan Jom langsung keruangan phi Yok tinggali, pintunya tidak pernah dikunci hanya ditutup saja agar pegawai tidak kesulitan jika ada sesuatu dibar.

"Phi Yok, bangun lah. Phi yok"

"Mmh, ada apa Tem ?"

"Phi apa Porsche kesini ?" Kata Jom

"Tidak, aku sangatlah mengantuk. Jangan menggangguku" aku dan Jom saling melihat membiarkan phi yok melanjutkan tidur dan melihat sekeliling bar, bertanya ke pegawai yg shift pagi tetap nihil

"Oh Tem, kufikir memang Porsche pulang di jemput Khun Kinn" aku hanya menatap Jom memikirkan perkataan Porsche semalem bahwa dia kecewa pada Khun Kinn

"Ayolah Tem, kita balik lanjut tidur aku masih pusing" Jom menarikku untuk kembali ke kosan

Mungkin saja perkataan jom benar, Khun Kinn menjemputnya dan berbaikan dengan Porsche

Pov Kinn

Tok..tok...tok...

Aku memberikan tanda ke Pete agar orang yg mengetuk bisa masuk

"Khun Kinn, aku memantau Khun Porsche hampir 2 jam tpi tidak ada pergerakan"

"Maksudmu, arm" aku dan Vegas hanya memandang arm dan Pete segera mengambil iPad yg dipegang arm untuk memastikan

"Khun Kinn, sebaiknya kita menyusul Porsche" kata Pete . Aku langsung terbangun dan menyuruh Pete mengambil kunci cadangan kamar. Aku berjalan buru buru menuju kamar Chay dan Pete membuka pintu nya

Aku masuk dan melihat Porsche didalam selimut dengan wajah pucat dan gemetaran diseluruh tubuh nya seperti kedinginan

"Kinnnn.....kinnn..." Porsche menyebut namaku dan aku membukakan selimut menaruh tangannya di tengkuk belakang leherku

"Porsche ayo bangun"

"Aku tidak ingin denganmu" katanya gemetaran dan sudah sangat lemas, aku melihat luka kakinya yg mulai bengkak dan luka tangan yg terus meneteskan darah dikainnya. Aku menggendong nya seperti koala dan keluar dari kamar

"Pete suruh bibi segera rapikan kamar dan panggil dokter cepat" kataku langsung bergegas kekamarku

"Aku membencimu Kinn hiks" Porsche menangis lirih di pelukanku menuju kamar

"Kau tidak mencintaiku lagi kinn hiks"

"Kau sungguh jahat padaku Kinn hiks hiks" katanya terus sampai ke kamar

Aku menidurkan nya dikasur dengan pelan, mematikan AC, mengambil air hangat dan handuk kecil untuk ditaruh di dahinya, aku melihat luka kakinya yg semakin bengkak dibalutin dengan kaos yg robek dan melihat luka tangannya yg terus mengeluarkan darah lalu menyelimuti Porsche, duduk disamping ujung ranjang Porsche tidur

"Kinn... Dingin..." Porsche lirih dengan suara yg gemetaran

Aku memeluknya agar dia hangat, aku sungguh tidak tega melihat nya seperti ini. Lebih baik aku yg sakit.

"Sabar, sebentar lagi dokter datang baby" aku memeluk nya dan mencium pipinya. Aku terus menaruh handuk kecil didahinya dan menunggu dokter datang

"Khun Kinn, dokter datang" Suara Pete dari luar pintu

"Cepat masuk" teriakku dan duduk disamping Porsche dengan Porsche menaruh kepalanya di pahaku

Dokter langsung memeriksa luka kaki Porsche dan diobati

"Sakit Kinn hiks..." Aku mengusap kepalanya Porsche

"Bisakah kau jangan membuat nya semakin sakit dok" kataku menekannya, aku sungguh tidak ingin siapapun menyentuh Porsche tpi ini keadaan darurat yg harus aku tanggung karena ulahku juga

"Khun Kinn, sabarlah" Pete menyuruhku sabar tpi aku sudah sangat khawatir dengan Porsche yg terus merintih kesakitan

"Khun Kinn, ijinkan aku mengobati tangannya" kata dokter

"Hmm cepatlah lakukan, dan jangan membuat nya sakit" kataku dengan khawatir dan tetap dengan posisi Porsche tidur di pahaku dan aku memeluki kepalanya

"Vegas, baliklah aku akan menghubungi nanti jika sudah membaik"

"Bolehkah aku membawa Pete, Kinn"

"Hmm bawalah" aku hanya ingin Porsche tidak memikirkan yg lainnya

"Tpi Khun Kinn" Pete seperti keberatan, dia tau harus profesional tpi aku hanya menginginkan Porsche. Aku hanya mengangkat dagu ku untuk keluar

"Baiklah Khun Kinn, aku akan menyuruh big mengganti kan ku" kata pete pamit dengan Vegas

"Dok, bisa cepat. Porsche sudah sangat kesakitan"

"Iya Khun Kinn, sebentar lagi"

"Ck" aku hanya membuang wajah dan terus memeluki Porsche yg kesakitan


Up satu aja dulu ya, lagi unmood 😭😭

KEYAKINAN HATI (KINNPORSCHE)Where stories live. Discover now