CHAPTER 34

8 3 0
                                    

"Daddy, Mike ingin adik " tukas Mike yang membuat seisi ruangan membolakan matanya, tak terkecuali Mark sendiri.
_________________________________

"Mike mau adik perempuan, atau laki-laki? " tanya Mark, yang tentu saja membuat sekelompok cogan di sana menatap Dera dengan rasa takut.

"Yang mana aja, asalkan imut dan lucu " tutur Mike. Mark tersenyum dengan penuh kebanggaan, dan keyakinan bahwa keturunannya tidak mungkin mengalami cacat.

"Kalian kenapa? Kok ngeliatinnya gitu banget? " tanya Dera, yang merasa risih ditatap tajam oleh segerombolan cogan di sekelilingnya.

"Nggk pa-pa " jawab mereka serentak.

Seketika, Mark bangkit dari jongkoknya, kemudian berbicara dengan suara lantang hingga terdengar sampai ke penjuru ruangan.

"Jangan ada yang menatap calon istri gue tanpa izin. Dan mulai sekarang, peraturan yang dulu ada di mansion ini kembali berlaku! " tegas Mark, tanpa bantah.

"Ayo sayang, kita ke kamar " ujar Mark, sambil menggendong anaknya dan membawanya menuju kamar barunya.

Di elevator, Dera hanya terdiam dan merasa enggan untuk berbicara, hingga kini mereka sampai di depan kamar Mike.

Dengan senang hati Mike memasuki kamarnya, yang berada bersebelahan dengan kamar orang tuanya.

Sedangkan, Dera lebih memilih untuk masuk ke dalam kamarnya yang dulu, bersama Mark.

Wanita itu langsung menjatuhkan bobot tubuhnya di atas kasur empuk, tempat dia dan Mark membuat Mike tiga tahun lalu. Mark menyusul Dera dan duduk di sebelah wanita itu setelah mengunci pintu.

"Ada apa? " tanya Mark membuka pembicaraan. Tangan pria itu terulur untuk memijit bahu Dera yang memang terasa sangat kaku.

Dera tidak menjawab dan justru memilih untuk berbaring dan menjadikan paha Mark sebagai bantalnya. Dera memejamkan matanya sesaat sebelum melihat ke atas, di mana pandangannya bertemu dengan Mark. Kedua netra mereka saling memandang dan memuji wajah masing-masing di dalam hati mereka. Beberapa detik kemudian Mark mendekatkan wajahnya dengan wanita impiannya tersebut hingga bibir keduanya menempel sempurna tanpa pergerakan. Ya, hanya menempel saja.

Dalam satu menit keduanya masih dalam posisi yang sama hingga Mark mencoba untuk menggerakkan bibirnya.

Tok.. Tok...

Suara ketukan pintu membuyarkan aksi dua insan itu. Mark menggeram tertahan karena kesenangannya terganggu.

Dengan sedikit kasar dia berdiri, dan berjalan menuju pintu untuk melihat siapa yang berani mengganggu kebahagiaannya. Mark membuka pintu dengan sedikit kasar dan dilihatnya Yiren yang sudah melipat tangannya di depan dada dengan tatapan nyalang.

"Tau dari mana, kalau aku ada di sini?" sergap Mark.

"Kau tidak perlu tau. Karena ak- "

"Oppa, siapa yang da--tang " Dera memelankan bicaranya saat melihat istri sah Daddy Sugar'nya itu.

"KAMU!!! NGAPAIN KAMU ADA DI KAMAR SUAMIKU?? " Yiren melabrak Dera, dan langsung menjambak rambut panjang wanita itu.

Mark yang melihat Dera di siksa seperti itu tentu saja tidak tinggal diam. Mark mencoball menarik tubuh Yiren menjauh dari Dera. Dan dengan bodohnya Mark justru malah memikirkan 'Kenapa Dera tidak melawan dengan juga menjambak rambut Yiren atau menampar pipi istrinya' emang dasar suami nggak ada akhlak.

"Yiren cukup! Yiren. " Ujar Mark berusaha menghentikan aksi brutal istrinya. Dia bingung harus bagaimana karena mereka bertengkar di ambang pintu. Dan yang ditakutkannya adalah Mike melihat adegan brutal tersebut.
"YIREN BERHENTI SEKARANG ATAU KUCERAIKAN KAU HARI INI JUGA! " bagai terlempar sejauh beratus-ratus kilo meter, kemudian menabrak batu besar nan keras. Yiren meringis merasakan nyeri pada hatinya. Bagaimana bisa suaminya tega membentaknya hanya demi perempuan Jalang di depannya.

ME AND MY BROKEN HEART °•°MARK LEE°•° [Slow Update + Revisi] Where stories live. Discover now