CHAPTER 01

388 23 3
                                    

Haii Guyss....

Gosah basa basi..
Silahkan klik tombol bintang di pojok kiri bawah. Sebelum itu jangan lupa nyalakan dulu sambungan data kalian gann...

'Sorry fotonya Author buramkan.. Biar kalian lebih mudah mengkhayalkan diri kalian sendiri guys.. '

Happy Reading....

_________________________________

Author Pov

21.30 Korsel

Ia berlari kencang menerobos derasnya hujan, menghiraukan pakaiannya yang basah kuyup tersiram hujan. Kakinya terus berlari, menuju ke tempat dimana seharusnya Ia berada sejak 30 menit yang lalu. Bibirnya tak henti²nya memanjatkan doa agar Ia terselamatkan dari hukuman.

Baru saja Ia sampai, seorang laki-laki paruh baya sudah lebih dulu menghadang jalannya. Lelaki itu menatapnya tajam & terlihat sangat menyeramkan, bagaikan serigala yang akan segera menerkam mangsanya. Sedangkan yang ditatap hanya menundukkan kepala, melihat ujung sepatu miliknya

"Kau terlambat lagi " ujar pria paruh baya itu sarkastik
"Sudah berapa kali kau terlambat?!! Jika kau tidak berniat untuk kerja, aku akan membayar gaji terakhirmu malam ini!! ".

"Ma- maaf t- tuan. Saya kelelahan membuat skripsi untuk bu- bulan depan. Itu mengapa saya sering terlambat " jawab wanita itu, penuh ketakutan.

"Itu bukan urusan saya!!! " bentak lelaki paruh baya itu
"Urusan saya adalah kamu datang tepat waktu!!! " lanjutnya.

Wanita itu hanya terdiam mendengarkan segala ocehan atasannya itu.

"Sudah!! Sebentar lagi tamu sepesial kita akan segera datang untuk membeli barang² yang kita jual di sini. Pastikan mereka mendapatkan barang yang terbaik dan berkualitas tinggi " jelas lelaki itu panjang lebar.

"Sa- saya m- me- mengerti " jawab wanita itu terbata.

"Lakukan pekerjaanmu sekarang! " perintah lelaki paruh baya itu, dan melangkahkan kakinya hendak pergi. Namun, sebelum itu Ia membalik tubuhnya dan berkata
"Oh ya, jangan lupa bawakan 7 botol whiskey, ke ruang rapat ku " setelahnya pria paruh baya itu benar-benar pergi.

"B- baik tuan " wanita itu langsung menuju ke tempat dimana Ia biasa mengerjakan pekerjaannya

         🕊️🕊️🕊️
In The Meeting Room

"Maaf sebelumnya. Sebenarnya kami hanya membutuhkan satu barang. Tetapi barang itu sangat sulit untuk kami dapatkan. Mungkinkah kami akan menemukannya di tempat Anda? Karena sudah dua bulan kami mencari, namun tidak ada satupun yang cocok " ujar salah satu tamu istimewa itu, kepada pria paruh baya yang duduk bersebrangan dengannya.

"Ohh.. Tuan Jung. Apakah Anda meragukan kualitas barang-barang yang ada di club kami? Percayalah, barang yang Anda cari pasti ada di sini. Katakan saja sebenarnya barang apa itu? "

"Hanya seorang wanita. Berambut panjang, memiliki tubuh gemulai (sexy), tidak terlalu tinggi ataupun pendek, langsing dan memiliki wajah cantik "
"Dan jangan lupa. Wanita itu haruslah masih perawan dan polos " imbuhnya.

"Tunggu... Sepertinya aku punya barang yang memiliki semua kriteria seperti itu. Tapi siapa, dan dimana? " ujar pria paruh baya itu sambil menggaruk dagunya yang tidak gatal.

"Bagaimana kalau kau berikan kami beberapa wanita untuk ditampilkan. Mungkin kami bisa memilih " saran Chenle

"Baiklah. Hei kau! Bawakan wanita yang tersisa. Yang masih perawan dan polos " ujar pria paruh baya itu kepada salah satu bodyguardnya. Tanpa menjawab apapun, bodyguard itu langsung mengindahkan perintah Si botak itu.

ME AND MY BROKEN HEART °•°MARK LEE°•° [Slow Update + Revisi] Where stories live. Discover now