CHAPTER 17

64 12 4
                                    

YUHUUUU!!!!...... 🥳🥳🥳🥳🥳

AUTHOR BISA UP GANNNN.... :)

Thx ya buat readers yang udah bijakkk... :)
Kalian dapet kechupann manjahhh dehh dr Author.. 💋💋💋

#gg, canda.

So... Happy Reading....

_________________________________

     🌹🌹🌹

18.37 Seoul Korsel

Sudah sekitar dua setengah jam, pria itu mondar-mandir di depan pintu kamar wanita, yang menghiasi Mansion tempatnya tinggal.

Ia bimbang antara hati dan pikirannya. Hatinya berkata untuk masuk ke dalam dan mengucapkan maaf. Tetapi pikirannya menolak karena dia seorang pria, egonya terluka jika sepatah kata itu keluar dari bibirnya.

Namun semua itu luntur, ketika Ia mengingat betapa sendunya wajah wanita itu yang hampir menangis.

Dengan gerakan cepat, Jaehyun membuka pintu di depannya. Atensinya langsung tertuju pada wanita, yang kini tengah dicumbu mesra oleh adik kandungnya sendiri. Membuat darah pria itu berdesir tidak karuan, dan emosinya semakin memuncak saat tangan nakal adiknya menyentuh breast wanita itu.

"YAKK!!! JAEMIN! APA YANG KAU LAKUKAN HAH??!!! " teriaknya, membuat atensi pria yang memiliki senyum semanis madu itu, teralihkan perhatiannya.

"Hyung? Kau lagi...kau lagi. Kenapa kau selalu menggangguku, huh? " kesalnya, memutar bola matanya malas.

"Berhenti melakukan itu " ketus Jaehyun.

"Wae?? Toh, gadis ini yang menawarkan. Apa salahnya memanfaatkan " ucap Jaemin, menatap nakal wajah Dera yang tertunduk lemas.

"Tidakkah kau lihat dia sampai lemas begitu? " kesal Jaehyun, memicingkan matanya.

"Itu memang tujuanku " ucap Jaemin dengan entengnya, kemudian dengan santainya Ia pergi entah kemana, menyisakan Dera & Jaehyun di kamar tersebut.

Jaehyun menghela nafasnya pelan, kemudian melangkah mendekati Dera yang masih tetap sama saja.

"Kenapa kau mau meladeninya? " tanya Jaehyun, yang terdengar seperti monolog, seraya menyelimuti tubuh Dera sampai sebatas leher.

"Bukankah, itu tugasku? " ucap Dera, masih mengatur nafasnya.

"Tugasmu hanya pada Mark, bukan kami semua. Paham! " tegas Jaehyun.

"Benarkah? Lalu, sekarang Mark tidak ada, apa aku akan ditendang keluar dari tempat ini? " tanya Dera, tanpa menatap Jaehyun.

"Apa yang kau bicarakan? Tentu tidak. Semua itu adalah keputusan Mark, karena kau adalah miliknya " jelas Jaehyun, sambil menutup tirai (Horden) yang ada di kamar itu.

"Apakah aku sebuah barang? " tanya Dera, menatap bayangan dirinya yang terpantul di cermin meja rias di depannya.

"Terserah menurutmu saja. Percuma aku berbicara denganmu yang terus menerus berpikiran negatif " jengah Jaehyun, lalu pergi meninggalkan Dera sendiri di dalam kegelapan, dan hanya ditemani oleh cahaya lampu kamar di meja nakas samping ranjang.

ME AND MY BROKEN HEART °•°MARK LEE°•° [Slow Update + Revisi] Where stories live. Discover now