CHAPTER 20

63 11 2
                                    

Kaget yaaa.... Karna author lebih cepet up'nya... :v
Double up pula... :)

So...

Jadi orang bijak itu banyak pahalanya tauu..

Happy Reading..

────────────────────

"Mark? Kau akan pergi kemana? " tanya Yiren yang baru saja membuka matanya dan langsung mendapati Mark yang sudah rapih dengan setelan kemejanya.

"Kerja. Kemana lagi? " jawab Mark, muak dengan wanita di sampingnya

"Bukankah kau diliburkan selama dua minggu? " heran Yiren

"Itu di perusahaan Daddy'ku. Dan perusahaanku sendiri tidak akan pernah libur " jengah Mark

"Lalu? Kapan kau akan libur? " tanyanya Lagi

"Semauku " singkat Mark yang sudah merasa sangat muak.

"Ya sudah, kalau begitu kau libur saja hari ini. Temani aku di rumah.. " rengeknya

"Aku sudah terlalu lama libur. Kau ini cerewet sekali "

"Tap- "

"Sudah! Aku sudah terlambat " ucap Mark lalu pergi begitu saja dari sana meninggalkan Yiren yang menatap sedih punggung suaminya yang semakin menjauh dan menghilang dari balik pintu.

• - - - - - - ☆- - - - - - •

Mark melangkahkan kakinya dengan penuh wibawa menuju kamar utama di Mansion itu. Tatapannya langsung tertuju pada ranjang kosong tersebut. Ia mendudukkan dirinya di sisi ranjang yang terasa dingin seperti tidak ada penghuninya.

"Kemana mereka semua? " monolog Mark menatap ke arah balkon. Detik berikutnya Ia beranjak ke sana dan menatap taman bunganya yang semakin harum karena bunga-bunganya bermekaran dengan indah.

Seketika Ia mengingat betapa Dera menyukai salah satu bunga di sana, mawar putih. Dan wanita itu membenci mawar hitam. Bahkan Ia masih mengingat dengan jelas ekspresi wajah wanitanya saat melihat salah satu bunga di sana, membuatnya tersenyum tanpa sadar. 

"Sudah puas memandang keindahan, Tuan? " sinis seorang wanita yang sudah bersamanya sejak Ia kecil. Perkataan itu tentu saja membuat Mark menoleh ke arahnya dan menatap Ahn Ahjumma heran.

"Ahn Ahjumma. Kemana yang lainnya? " Mark melangkah mendekati Ahn Ahjumma yang menatap lamat-lamat bingkai foto Dera bersama dengan ketujuh majikannya.

"Kini saatnya kau menatap keburukkan " lirihnya, membuat Mark semakin heran dibuatnya.

"Apa maksudmu? Dan kenapa kau berbicara seperti itu? Lalu untuk apa kau mengenakan pakaian serba hitam? " Ahn Ahjumma tidak menjawab. Ia hanya fokus mengusap wajah seorang wanita di antara para pria tampan di bingkai itu.

"Dan kalian juga? Kenapa kalian menaruh banyak mawar hitam di sini? Tidakkah kalian tau bahwa Dera membenci bunga itu? Seseorang tolong katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi? " tanya Mark menatap para pelayannya yang menaruh banyak pot bunga mawar hitam di sana.

Mereka tak menjawab satupun pertanyaan Mark. Mereka hanya mengerjakan tugasnya lalu pergi. Begitupun dengan Ahn Ahjumma yang meletakkan kembali bingkai itu di atas meja rias Dera sebelum pergi.

ME AND MY BROKEN HEART °•°MARK LEE°•° [Slow Update + Revisi] Where stories live. Discover now