CHAPTER 22

57 9 4
                                    

Dan saat Mark membalik tubuhnya, Ia membulatkan mata menatap tak percaya aksi kedua manusia itu.

∴━━━━━━━━━✿━━━━━━━━━∴

"YAK!! Apa yang kau lakukan Eohh??!!! " pekik Mark, mengalihkan atensi kedua pria absurd tersebut.

"Hyung? Hehehe " kekeh Haechan, memperlihatkan deretan giginya yang tersusun rapih.

"Kalian Homo??? " tanya Mark, dengan wajah absurd'nya.

"ANYA!! " tolak Renjun.

"Hyung? Apa yang kau katakan? Kita kann... " Haechan, menggantung perkataannya. Tatapan bocah itu mengarah pada Dera & Jaemin yang masih bersembunyi. Mengerti maksud Bocah Tengil di sampingnya, membuat Renjun mengangguk lesu.

"GILA!!! " pekik Mark, menggema di dapur.
"Lanjutkan saja di kamar kalian sana! Ciuman kok sembarangan " lanjut Mark, lalu melangkahkan kakinya pergi, namun terhenti karena perkataan Renjun.

"Kayak sendirinya nggak aja. Kan dulu dia juga gitu sama Dera. Di ruang makan, dapur, sofa ruang keluarga, ruang tamu, kamar mandi, kamar mereka apalagi, bangsal, pinggir pantai, taman rumah sakit, Hotel di Pulau Jeju, dan masih banyak lagi. Bahkan dulu dia sempat ketahuan oleh paman penjaga pantai saat akan menggarap Dera di sana " gumam Renjun panjang lebar. Tanpa mereka sadari, setetes air mata jatuh di sudut bibir Mark, yang diam-diam mendengarkan perkataan Renjun, dan membuat hatinya kembali merindukan sosok itu.

Mark mengusap kasar wajahnya, kemudian benar-benar pergi dari sana, dan beranjak ke kantornya. Ia takut Yiren akan curiga jika tidak mendapati Mark di sana, saat membawakan makan siang.

Tak lama Mark pergi, Renjun & Haechan kembali pada yang lain, yang tengah was-was, khawatir rahasia mereka terbongkar.

"MMPPTT!!! " teriak Dera tercekat. Bukannya melepaskan ciumannya, Jaemin justru mengangkat kedua tangan Dera, dan menggerakkan bibirnya melumat benda kenyal nan lembut itu.

Dera, wanita itu berusaha untuk melepaskan cekalan tangan Jaemin yang percuma saja. Akhirnya Ia menyerah, dan membiarkan Jaemin melakukan tindakannya. Dera sama sekali tidak membalas ciuman itu, membuat Jaemin geram lalu menggigit bibir gadis itu cukup keras hingga membuatnya memekik kencang. Tidak menyianyiakan kesempatan, Jaemin langsung meneroboskan lidahnya ke dalam sana, mengabsen deretan gigi yang tertata rapi. Lidahnya yang bermain dengan lihai membuat Dera kewalahan dan kehabisan nafas.

"Mmpptt.. Mmpphh " Dera memberontak cukup keras, karena Ia sudah kehabisan oksigen.

Dengan terpaksa Jaemin melepaskan ciuman yang diidam-idamkannya sejak lama. Jaemin mengusap lembut bibir Dera dengan ibu jarinya, membersihkan sisa salivanya di bibir wanita itu

"Kau menyukainya? " tanya Jaemin, melihat Dera yang ngos-ngosan.

"Kau pikir apa?! Minggir!! " kesal wanita itu, kemudian pergi dari sana. Jaemin tersenyum kecil saat membayangkan lidahnya yang bergelut dengan Dera tadi. Tangannya mengusap bibirnya sendiri, tak percaya dengan apa yang dilakukan oleh bibirnya beberapa waktu lalu. Dan saat Jaemin mengulum bibirnya sendiri, tiba-tiba bibirnya terasa pahit. Dan dia baru ingat, kalau tangannya penuh dengan busa shampoo.

"Aarrgghh!!... " gusarnya, mengacak-acak rambutnya sendiri, seraya berjalan pergi tanpa sadar dengan rambutnya yang dipenuhi oleh busa.

❛ ━━━━ ・❪ ❁ ❫ ・━━━━ ❜

"Hyung. Kenapa saat aku bicara kemarin kalian semua tertawa? " tanya Jeno, penasaran pada Jaehyun.

"Hey! Kau ini bodoh atau bagaimana? Apa kau pikir saat kau baru lahir ibumu akan langsung memberimu makan nasi beserta lauknya? " ucap Jaehyun, sambil menjitak kepala Jeno.

ME AND MY BROKEN HEART °•°MARK LEE°•° [Slow Update + Revisi] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang