CHAPTER 16

81 12 5
                                    

HY GUYSS...

Sorry ya auto lama beud up'nya. Dannn... Kali ini author juga lebih cepat up'nya...

Mau gw up seperti jadwal biasanya? Berdo'a aja semoga malming gw bisa up... :)

Btw, Bijaklah dalam membaca para Readers gaibqq......

Happy Reading

_________________________________

∴━━━━━━━━━✿━━━━━━━━━∴

🌹🌹🌹

•KEESOKAN HARINYA•

Dera berjalan keluar dari lift, seraya mengikat rambutnya. Pandangannya tertuju pada pintu utama yang terbuka.

"Pagi Dera~Ssi.. " sapa pria bermata sipit, dengan senyuman semanis madu.

"Pagi Jeno. Panggil aku Dera saja, jika ada embel-embel itu, rasanya aku tua sekali " protes Dera.

"Hm? Memang berapa umurmu? " tanya Jeno, berjalan berdampingan dengan Dera menuju meja makan.

"Tahun ini aku genap tujuh belas tahun " jawab Dera santai, seraya membalik piringnya yang tertera di meja makan, yang sudah disiapkan oleh Ahn Ahjumma sebelumnya.

"WHAT??!!! " pekik Jeno, hampir menjatuhkan piringnya. Untung saja suasana meja makan masih sepi dan hanya ada mereka berdua.

"K- kau muda sekali. Lalu, bagaimana kau bisa mengandung? " tanya Jeno, dengan wajah bodohnya.

"Tentu saja bisa. Aku kan sudah mengalami menstruasi "

"Yaa.. Benar juga. Tapi jangan panggil aku Oppa "
"Aku tidak suka itu " lanjut Jeno, mengerti dengan tatapan Dera, yang seolah bertanya 'Kenapa?'

"Pagi.. " sapa Renjun, menyusul dengan yang lainnya, dan Ahn Ahjumma berjalan di belakang mereka.

"Maaf Tuan, Nona. Saya terlambat bangun " ucap Ahn Ahjumma, membungkukkan badannya.

"Gwaenchana.. " ucap mereka serempak, tak terkecuali Dera.

"Hey. Apa yang kalian bicarakan? " tanya Kun pada Dera & Jeno, yang datang lebih awal.

"Tidak ada "
"Usiaku "

Jawab Dera & Jeno bersamaan.

"Yakk!! Jeno Hyung!. Apa kau menginginkan umur Dera tidak panjang lagi?! " pekik Haechan.

"Hyung! Tutup mulutmu! Apa yang kau bicarakan?! " teriak Chenle.

"Hey bocah! Beraninya kau berteriak padaku?! " tutur Haechan, tidak terima dengan ucapan Chenle, yang berteriak padanya.

"Apa?! Siapa yang kau sebut bocah?! Dasar Balita! " pekik Chenle, tidak mau kalah.

"Kau- "

"Cukup! Apa yang kalian debatkan? "

"Hm... Sang Pemimpin buka suara " gumam Dera, sambil mengalihkan pandangannya ke arah kaki Jeno. Tanpa Dera sadari, Jeno masih bisa mendengarnya.

"Benar. Mereka semua akan diam, setelah Jaehyun Hyung yang berbicara " bisik Jeno, sambil mendekatkan wajahnya ke telinga Dera.

"Maaf. Apa kau bisa mendengarku? " bisik Dera juga.

"Tentu saja "

"Hey kalian. Apa yang kalian bicarakan sampai bisik-bisik seperti itu? " Yuta membuka suara.

ME AND MY BROKEN HEART °•°MARK LEE°•° [Slow Update + Revisi] Where stories live. Discover now