CHAPTER 14

92 12 0
                                    

Gw tau kok kalian gak sebodoh itu untuk mengetahui gimana caranya menghargai penulis.

Dan karena ini udah lebaran... Jadi Author Up bagian NC'nya. Bocah jauh-jauh yaa...

Kalo masih ngeyel, dosa ditanggung masing-masing.

Happy Reading Gann..

_________________________________

∴━━━━━━━━━✿━━━━━━━━━∴

🌹🌹🌹

•KEESOKAN HARINYA•

09.55 Seoul Korsel

Dera membuka kedua matanya ketika sinar Matahari menerobos masuk dari jendela kamarnya. Ia menghirup udara pagi, dan tersadar akan sesuatu.

Sebuah tangan besar memeluknya dari belakang, kemudian Ia merasakan hembusan nafas teratur di ceruk lehernya. Dengan hati-hati Dera membalik tubuhnya agar seseorang itu tidak terganggu dalam tidurnya. Dan Dera mendapati Mark yang tertidur dengan lelapnya.

Tangan Mark bergerak merengkuh Dera lebih erat, hingga wajah wanita itu berhadapan langsung dengan dada bidangnya.

Tubuh Dera membeku, dan detak jantungnya memompa lebih cepat dari biasanya. Memang ini bukan kali pertama Dera tidur dengan Mark, tetapi entah kenapa perasaan seperti itu datang lagi setelah sekian lamanya. Dan setelah sekian lamanya pula, akhirnya Dera bisa terlelap dalam dekapan hangat Mark lagi. Membuatnya tersenyum tanpa sadar.

Dera tidak menyangka, jika wajah setenang ini dapat melakukan hal menyeramkan seperti kemarin.

Mark membuka matanya perlahan. Tatapannya langsung menuju wajah wanita yang tanpa sadar dilindunginya. Mark tersenyum teduh lalu mencium kening Dera sayang.

"Sejak kapan kau bangun? " tanya Mark lirih, enggan menghilangkan suasana tenang di ruangan itu.

"Baru saja, sebelum dirimu " Mark mengusap rambut Dera dan menghujam wajah Dera dengan kecupan-kecupan lembutnya.

"Apa kau merindukanku? " tanya Dera tiba-tiba, yang membuat Mark menghentikan aktivitasnya.

"Tentu saja. Apa lagi desahanmu. Aku sangattttt..... Merindukannya. Aku juga rindu wajah sexy-mu dalam kungkunganku "

"Yakk!! Byuntae! " kesal Dera, membuat Mark tertawa renyah menatap wajah kesalnya.

"Maukah kau- "

"Tidak! " sergap Dera menolak mentah-mentah keinginan Mark.

"Aku tak tahan.. Sudah tiga bulan kau tidak memberiku jatah, sayang.. " bujuk Mark.

"Tidak! " ucap Dera teguh pada pendiriannya.

"Aku janji akan pelan-pelan "

"Tidak! "

"Kau tau kan aku tidak suka penolakan? " suara Mark berubah menjadi dingin. Dera tau Mark sudah muak dengan sikapnya yang membantah.

"Jika seperti itu, untuk apa kau meminta izin? Percuma saja kau meminta izin jika ujung-ujungnya sama saja. Kau menggagahiku " ujar Dera, mencicit di akhir kalimat.

"Jika sudah tau, kau tak perlu menolak sayang.. " ucap Mark mengecup bibir Dera dengan lembut.

Cup

ME AND MY BROKEN HEART °•°MARK LEE°•° [Slow Update + Revisi] Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora