Sembilan Belas

224 16 0
                                    

Tulisan ini dipublikasikan juga di medium @yourstory

Selamat membaca ✨

***

"Kak Esha ini apa?" tanya Zio sembari memegang sebuah sheet mask yang Esha letakkan di atas nakas.

Esha mengalihkan pandangan dari tas yang sedang ia rapihkan ke arah Zio yang terlihat duduk dengan tenang di pinggir ranjangnya. Terhitung satu jam dilewati oleh keduanya tanpa Hadinata hanya dengan saling berbincang di kamar Esha. Satu jam yang lalu saat mereka tengah berkumpul di ruang keluarga, Hadinata pamit kepadanya dan Zio menuju restoran yang letaknya tidak jauh dari vila untuk menemui temannya. Saat itu Esha tidak banyak bertanya setelah Hadinata mengatakan akan bekerja sama untuk membuka usaha bersama dengan temannya. Mungkin setelah Hadinata pulang Esha akan bertanya usaha apa yang akan dilakukan Hadinata dan temannya.

"Itu masker buat wajah, Zio mau pakai?"

Zio memperhatikan sheet mask yang berada di tangannya, membolak-baliknya. "Kak Esha mau pakai ini juga?"

Esha mengangguk, berjalan menuju Zio dan ikut duduk bersama di pinggir ranjang. "Iya Kak Esha mau pakai, Zio mau juga?"

"Apa ini boleh buat anak kecil?" tanya Zio kembali. Esha tersenyum bangga melihat bagaimana kritisnya Zio ketika menanggapi sesuatu.

"Kak Esha punya yang khusus anak seusia Zio. Sengaja Kak Esha beli." Esha kembali melangkah ke arah tas yang sebelumnya ia rapihkan. Mengeluarkan sebuah pouch kemudian ia mengeluarkan sebuah sheet mask yang terlihat lebih berwarna dibandingkan dengan sheet mask yang dipegang oleh Zio.

"Wah yang ini lebih lucu. Selain buat anak-anak apa bedanya sama yang ini?" Zio mengerutkan dahi. Netranya bergantian menatap kedua sheet mask yang sejak tadi menarik perhatiannya.

"Kandungan yang ada di dalamnya juga beda. Gak semua bahan yang ada di sini cocok untuk anak seusia Zio jadi untuk anak-anak dibuat khusus dan pakai bahan yang bisa dipakai sama anak-anak." Esha menunjuk sheet mask tersebut secara bergantian.

"Wah keren. Zio mau pakai ini boleh?" tanya Zio.

"Boleh, tapi Zio bersihin mukanya dulu yuk." Esha mengulurkan tangannya mengajak Zio untuk membersihkan wajah terlebih dahulu. Zio menggenggam tangan Esha yang terulur, mengayunkan tangan keduanya ketika berjalan beriringan.

Esha menyukai kegiatan sederhana seperti ini, memakai masker wajah bersama atau sekadar menyiapkan sarapan seperti yang tadi pagi ia lakukan dengan Hadinata. Ketika di rumah orang tuanya, Esha juga lebih suka melihat pertandingan catur antara ayahnya dan Bang Azri, membantu Kak Yuna memasak walaupun kata membantu terlalu bagus karena sesungguhnya yang ia lakukan hanya mencoba berbagai hidangan yang dibuat oleh Kak Yuna. Menemani Vela bermain juga menjadi kegiatan yang ia sukai. Ingatkan Esha untuk mempertemukan Zio dan Vela nanti.

Setelah membersihkan wajah keduanya duduk di depan meja rias menatap refleksi keduanya yang terlihat dari cermin. Esha membuka sheet mask milik Zio terlebih dahulu, membantunya untuk memakainya kemudian baru menggunakan miliknya.

"Kak Esha makasih," ujar Zio secara tiba-tiba sembari memeluknya dari samping.

"Terima kasih untuk?" Esha balas memeluk, tangannya mengusap rambut Zio.

"Makasih karena Kak Esha ada. Dulu Zio selalu sulit bayangin wajah mamanya Zio karena Zio udah lupa dan Zio gak berani tanya ke papa atau oma. Sekarang ada Kak Esha, jadi Zio bisa bayangin Kak Esha kalau harus cerita mengenai mama."

***

The Right Woman On The Right Place [END]Where stories live. Discover now