Chapter 23

21.4K 3.4K 1.2K
                                    

P E M B U K A

Asli, hari ini capek banget diserang sama LEEJENO dari pagi 😞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Asli, hari ini capek banget diserang sama LEEJENO dari pagi 😞

Emot buat chapter ini mana?

***


Di antara mereka bertiga, barang bawaan Kanina-lah yang paling banyak. Tidak hanya untuk keperluan dirinya sendiri, gadis itu juga membawa beberapa keperluan Yuda si anti ribet. Yuda tidak meminta, Kanina melakukannya atas dasar peduli.

"Biar gue bantu," kata Janu menawarkan diri ketika melihat Kanina kesulitan menurunkan koper dari bagasi.

Tidak langsung mengiyakan tawaran itu, Kanina tetap berusaha melakukannya sendiri. Usaha yang tidak membuahkan hasil membuatnya menatap Janu bersama cengiran. "Berat banget, mana susah. Gue nggak bisa, tapi sok-sokan bisa sendiri. Tawaran tadi masih berlaku nggak, Nu?"

Bersamaan dengan Janu yang mengambil langkah, Kanina bergeser. Koper yang menurutnya sangat berat, terlihat enteng ketika diturunkan oleh pria dengan otot-otot menonjol keras di sepanjang lengan seperti Janu.

Dua koper besar Kanina berhasil Janu turunkan. Tidak ingin membuat gadis itu kerepotan dengan barang bawaannya, ia kembali menawarkan diri. "Biar gue aja yang bawain."

"Lo ngeremehin gue?" tanya Kanina lalu sengaja menubrukkan bahu kecilnya ke lengan Janu. Bukannya Janu, justru Kanina-lah yang terpental membuat gadis itu melepas tawa.
Tawa yang begitu dinikmati oleh Janu.

"Udah biar gue aja yang bawain, dienakin kok nolak. Aneh banget," cibir Janu. Satu koper Kanina sudah berhasil ia rebut. Sisanya masih diusahakan karena Kanina begitu keras kepala ingin membawanya sendiri.

"Kalo mau bantuin gue, bawain satu aja. Ini biar gue bawa sendiri."

"Oke." Janu tidak mau berdebat untuk hasil yang sudah bisa ditebak. Pria itu pun mulai mengambil langkah sembari menyeret dua koper.
Yuda sendiri sudah masuk lebih awal tanpa repot-repot membantu. Peduli pun tidak.

Memasuki vila pribadi keluarga Bagaspati, Kanina langsung sibuk sendiri. Ia memang paling tidak bisa diam, selalu saja melakukan hal-hal untuk membuatnya sibuk. Janu sudah berusaha untuk menghentikan gadis itu agar istirahat saja, namun tidak dilakukan. Maka tidak ada pilihan lain. Janu pun membantu Kanina agar kegiatannya cepat selesai, dengan begitu Kanina bisa segera istirahat.

Berbeda dengan Janu dan Kanina yang langsung beres-beres, si anak tunggal kaya raya justru asyik rebahan di sofa sembari bermain game di ponsel. Janu sudah menegur dan memaksa Yuda untuk ikut membantu namun seperti biasa, Kanina membela si pemalas.
Gadis itu memintanya untuk membiarkan saja dan tidak mengganggu kesenangan Yuda. Tidak hanya itu, Kanina bahkan mendukung penuh gerakan malas-malasan Yuda dengan menyiapkan camilan dan minuman yang ia bawa khusus untuk pria itu.

Baby GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang