❝𝘐𝘧 𝘺𝘰𝘶 𝘧𝘢𝘭𝘭, 𝘵𝘩𝘦𝘯 𝘐 𝘸𝘪𝘭𝘭 𝘣𝘦 𝘢𝘭𝘳𝘦𝘢𝘥𝘺 𝘥𝘰𝘸𝘯 𝘵𝘩𝘦𝘳𝘦.❞
[21+] [SLIGHT M] [🌶] [EXPLICIT] [🔞] - Klan Hunt yang tinggal di kawasan kota kecil dekat Seattle itu sudah mendiami daerah selama ratusan tahun. Tak seperti klan...
Rasanya pingin update setiap hari hahahaa happy reading ♡
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ellena tidak tahu kemalangan apalagi yang akan didapatkannya hari ini ketika ia diberitahu Taehyung kalau ada seorang pria yang sudah menunggunya cukup lama di gerbang sekolah. Pria yang bisa cepat berlari namun memilih sedikit manusiawi dengan mengendarai Kawasaki hitamnya itu sudah menatap dirinya muncul sejak dari koridor-koridor.
"Kau yakin dia menungguku? Mungkin dia menjemputmu, Taehyung, karena Jungkook dan Jimin absen hari ini," gumam sang puan. Ingin sekali pergi dan menghindar pura-pura tidak tahu, tapi dia tidak bisa membawa langkah kakinya pergi ke arah yang lain—pria itu diam di tempat satu-satunya pintu keluar!
Taehyung di sampingnya menepuk bahu. "Semangat, Everee," katanya sebelum dia berlalu ke mobilnya yang diparkir di halaman sekolah. Melepaskan Ellena hadapi takdirnya sendiri yang entah baik atau buruk sekali. Sudah beberapa minggu ini dia sering bermimpi buruk, mungkin benar tahun ini adalah tahun kemalangannya betulan.
Ellena jalankan aksinya pura-pura tak melihat dengan menundukkan kepala dan melanjutkan langkah ketika dia hampir sampai dan bahkan ketika mulai melewati pria yang masih duduk di atas motor.
"Hey!"
Gadis itu mendadak menghentikan langkahnya. Ah, pria itu ternyata benar-benar menunggunya. Tiga meter jarak dari pria itu menjulang di belakangnya dan Elle dengan takut-takut menolehkan kepala. "I-iya—"
"Hey, mau menyusul Seokjin dan yang lainnya ke Edinburgh?"
Ellena buru-buru memutar lagi tubuhnya ke depan. Malu! Yoongi ternyata menunggu dan mempunyai urusan dengan saudara Hunt-nya, Hoseok. Bukan Ellena yang disapa! Barusan keduanya menatapnya sambil bertanya-tanya dan Elle ingin menghilang saja dari dunia.
Gadis itu lari, melangkah lebih cepat pergi darisana meninggalkan Yoongi—yang tertawa dalam hatinya—dan Hoseok. Yoongi iseng saja, ikut campur dengan perasaan perempuan yang sedang dilanda krisis itu dengan menambahkan rasa malunya sebelum Hoseok menyahut, "Hentikan, jangan mengganggunya, hyung. Nanti kau..." Pria itu mengedikkan bahu, lalu menambahkan, "—haus."
Yoongi memicingkan netranya pada saudaranya yang sedang menggunakan kekuatannya juga untuk melindungi gadis yang sedang ia kerjai itu dengan memblokir manipulasi emosi yang sedang dilakukan Yoongi.
"Kau menyukainya, ya, Seok?"
Hoseok benar-benar tak habis pikir. "Tadi hyung mau bicara apa sampai menghampiriku kesini? Ke Edinburgh—"
"Tidak. Aku pergi ya—"
"Mau ke Edinburgh?"
"Tidak, Seok."
"Kemana?!"
"Ada deh—"
"Terus aku ditinggal?! Tidak bersama-sama saja pulangnya?!"
